Jumat, 30 November 2012

Susunan Pengurus Hasil Keputusan Reorganisasi tgl 28 Oktober 2012

Berdasarkan hasil keputusan musyawarah dan agenda reorganisasi kepengurusan Paguyuban Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo (KB EKK) pada tanggal 28 Oktober 2012, bertempat di kediaman keluarga Santoso, Bojongminggir, Bojong, Kabupaten Pekalongan, telah disepakati adanya pergantian Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Paguyuban Periode Sebelumnya, sebagai berikut :

Ketua : Wihartono (Bojong)



Wihartono, Lina dan Ropin dalam Rapat Reorganisasi (Dok. Bojongminggir, 28 Okt 2012)

Wihartono secara aklamasi dipilih dari perwakilan 4 rumpun KB EKK untuk enggantikan Koetihadi sebagai ketua paguyuban KB EKK periode sebelumnya.

Sekretaris : Eka Iman P. (Kajen)
Eka Iman P (eip) dan Muh. Saifuddin dalam reorganisasi (Dok. Bojongminggir, 28 Okt 2012)
Eka Iman P (eip) menggantikan tugas wakil ketua, yang sebelumnya dijabat Unaryo dan menggantikan tugas sekretaris sebelumnya. Dalam hasil kesepakatan reorganisasi tahun 2012 ini disepakati meniadakan wakil ketua, sehingga dalam hasil reorganisasi wakil ketua tidak ada.

Koordinator Rumpun :
Rumpun Mbah Suparno : Muh. Saifuddin (Randu)
Rumpun Mbah Sutini : Budi Hastuti (Gemuh)
Rumpun Mbah Umi Jariyah : Kukuh Aji Setiyono (Bojong)
Rumpun Mbah Dolah : Ropin Krisyanto (Kedungwuni)

Kepengurusan periode ini merupakan periode generasi muda yang memang dikehendaki oleh para penasehat paguyuban.

Baca Selengkapnya.....

Video : Rumpun Mbah Parno (Pertemuan di Lokojoyo Th. 2006)

Dalam video dokumentasi ini menampilkan keluarga dari Rumpun Mbah Parno, yaitu Soebijanto dan Soedjarwo beserta istri, anak dan cucu.





Salah satu anak dari pasangan Soedjarwo dan Wartiah, nampak dalam video berpeci, adalah Muh. Saifuddin yang berdomisili di Desa Randu Kec. Pecalungan Kabupaten Bandar.
Muh. Saifuddin beristrikan Bariyah, dan memiliki 3 orang anak, yaitu : Nur Hanifah, Arif Mushlih, dan Hanifatun Mushlihah.

Link video : http://youtu.be/hO8ZKY2VpCE
Baca Selengkapnya.....

Video : Pesan dan Kesan Soebijanto di Pertemuan Lokojoyo Th. 2006

Soebijanto ini merupakan keturunan kedua dari Keluarga Eyang Khasan Kartoredjo. Ayah Soebijanto adalah Mbah Soeparno yang merupakan anak ke-2 dari Eyang Khasan Kartoredjo.




Dalam video ini disampaikan pesan dan kesan saat acara pertemuan keluarga besar Eyang Kasan Kartoredjo (KB EKK) yang terlaksana pada hari Minggu, tgl 15 Januari 2006, bertempat di rumah keluarga Bp. Koethadi di Dukuh Lokojoyo, Desa Banyuputih, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.

Soebijanto, merupakan anak pertama dari Mbah Soeparno yang beristrikan Mbah Raidah. Dari pasangan tersebut memiliki 2 anak, yang pertama adalah Soebijanto, dan yang kedua bernama Soedjarwo (adik kandung Soebijanto).

Soebijanto dan Soedjarwo merupakan Penasehat Paguyuban dari Rumpun Keluarga Mbah Parno.

Link video : http://youtu.be/oND3nZzeqqI
Baca Selengkapnya.....

Video: Pesan dan Kesan S. Wibowo di Pertemuan Lokojoyo TH. 2006

Pertemuan Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo (KB EKK TH. 2006) di Dukuh Lokojoyo, Desa Banyuputih, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, berlangsung di rumah keluarga Bapak Koetihadi. Acara dihadiri meriah oleh seluruh rumpun secara lengkap.




Dalam video ini dapat disimak pesan dan kesan dari S. Wibowo mewakili Rumpun Keluarga Mbah Umi Jariyah di Bojong. Wibowo merupakan anak sulung (tertua) dari pasangan Mbah Umi Jariyah + R. Soegiri, dari 9 bersaudara.

Link video : http://youtu.be/-W3d-yfir1o
Baca Selengkapnya.....

Sekilas Tentang Organisasi Paguyuban Eyang Khasan Kartoredjo

Kebiasaan Musyawarah dan Rembug Keluarga Menjadi Tradisi
dalam setiap acara Pertemuan (Dok. Babalan Kidul Bojong , 2005).
Dengan memohon ridlo dan rahmat Allah SWT, pengurus Paguyuban Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo, telah berupaya merangkum dari berbagai sumber untuk melengkapi keterangan di Blog ini.

Ucapan terima kasih khususnya kami sampaikan kepada pengurus paguyuban sebelumnya dan juga para penasehat sepuh yang telah memberikan amanat dan kepercayaan untuk menghimpun, mengolah,  menyajikan, dan mengelola berbagai informasi melalui blog ini. 


Saat ini kepengurusan paguyuban yang lama untuk Ketua Bapak Koetihadi dan Wakil Ketua Bapak Unarjo telah masuk dalam penasehat bersama penasehat sepuh lainnya. Untuk aktifitas kepengurusan paguyuban selanjutnya di serahkan kepada yang lebih muda atau generasi ke-4 dari keturunan Eyang Khasan Kartoredjo.

Berdasarkan rangkuman catatan sejarah dan keterangan dari keturunan kedua, Eyang Khasan Kartoredjo yang beristrikan Marjamah ini memiliki gelar Raden Mas, namun karena kehendak beliau sendiri maka gelar kebangsawan ini tidak dilanjutkan lagi mulai dari keturunannya yang pertama. Dari ke 4 putra-putri beliau tidak ada satupun yang bergelar kebangsawan.

Keempat keturunan beliau adalah :
1. Mbah Abdullah (Mbah Dollah), beristrikan Mbah Saodah.
2. Mbah Soeparno (Mbah Parno), beristrikan Mbah Raidah.
3. Mbah Soenari Soetini (Mbah Suti), bersuamikan Mbah Dja'am.
4. Mbah Oemi Tjariyah (Mbah Umi), bersuamikan Raden Soegiri.

Dari keempat keturunan pertama inilah kemudian melahirkan rumpun keluarga Mbah Dollah, Mbah Parno, Mbah Suti, dan Mbah Umi. Keempat keturunan keluarga Eyang Khasan Kartoredjo ini kemudian mempunyai keturunan yang telah sedemikian besar sehingga dipandang perlu diadakan pertemuan keluarga dan mendirikan paguyuban guna mempererat tali silaturahmi atau kalo dalam bahasa Jawa diibaratkan dengan istilah "ngumpulke balung pisah".

Kekerabatan yang semakin kuat diharpakan dapat terjadi hubungan antar rumpun keluarga saling harmonis, saling bantu dan tolong menolong, serta memperkuat rasa kebersamaan. Bagi generasi-generasi mudanya hal ini sangat bermanfaat mengingat dalam pertemuan seringkali satu dengan yang lain banyak yang belum dikenal karena terpisahkan jarak dan waktu yang cukup panjang tidak saling bertemu.

Dari generasi-generasi sepuh inilah bagi kawula muda dan cucu atau cicit atau buyut saling dikenalkan sehingga tidak sekedar dengan nama namun dapat kenal wajah dan saling bertatap muka setiap kali diadakan pertemuan besar keluarga yang diagendakan sekali setiap tahunnya.

Demikian sedikit ulasan mengenai 4 rumpun besar dari Eyang Khasan Kartoredjo, yang akhirnya diharapkan dari setiap anggota rumpun yang sudah ditunjuk untuk menjadi koordinator rumpun dapat bertanggungjawab "nguri-nguri" dan " ngopeni" tali komunikasi dan silaturahmi sehingga paguyuban ini dapat berlanjut dan tetap eksis bagi generasi penerus selanjutnya.
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 25 November 2012

RUMPUN MBAH UMI JARIYAH ( KETURUNAN GENERASI I)

Mbah Umi Jariyah (Alm)berasal dari Bandar, kemudian menikah dengan Mbah Soegiri (Alm). Karena tugas Mbah Soegiri sebagai pegawai penerangan masa itu, kemudian beliau bertempat tinggal di Desa Wiroditan Bojong.


Mbah Umi Jariyah memiliki 10 anak, terdiri dari : S.Wibowo, Santoso, Sutjiningsih, Sri Mulyati, Winarto, Wahyu wiharjo, Sucipto, Wihartono, Bambang Sudarmanto, dan Tri Susilowati.

Dari 10 keturunan generasi I Mbah Umi Jariyah inilah kemudian melahirkan cucu dan cicit yang tersebar di berbagai daerah. Sebagian besar anak-anak Mbah Umi Jariyah bertempat tinggal dan berkeluarga di Bojong dan Sragi Kabupaten Pekalongan. 2 orang berada atau tinggal di Bandar Batang, yaitu Winarto dan Tri Susilawati. Sedangkan untuk Sucipto tinggal di Degayu Kota Pekalongan, dan Wibowo beserta keluarga tinggal di Jakarta.

Dibawah ini kami tampilkan foto dokumentasi Rumpun dari Mbah Umi Jariyah pada saat menghadiri acara pertemuan keluarga di Babalan Kidul Bojong di tempat Sri Mulyati, pada tgl 23 Januari 2005.


Keturunan Mbah Umi Jariyah Bojong (Dok. Pertemuan Keluarga TH.2005)

Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 24 November 2012

Tuan Rumah Pertemuan Keluarga TH.2005

Di rumah keluarga Sri Mulyati, keluarga dari rumpun Mbah Umi Jariyah, pada tgl 23 Januari 2005, telah terlaksana pertemuan yang pertama keluarga besar Pekalongan di Bababalan Kidul Bojong, dan sekaligus merupakan pertemuan ke-4 karena 3 pertemuan sebelumnya telah dilaksanakan secara parsial di wilayah Batang (belum lengkap dihadiri seluruh anggota rumpun).


Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut hasil rapat-rapat yang dilakukan antar rumpun keluarga eyang Khasan Kartoredjo. Rapat pendahuluan ini terlaksana dan dimatangkan oleh keluarga di Bojong Pekalongan, Lokojoyo, Pecalungan, Selokarto, Bandar Batang.

Acara pertemuan keluarga berlangsung meriah dan hikmat. Hiburan di isi organ tunggal dengan iringan  keyboard Pak Pri, seruling Om Wahyu dan gitaris Om Bambang. Para penyanyi dari kalangan keluarga kita sendiri.

Dibawah ini cuplikan arsip foto dokumentasi pelaksanaan jalannya acara :

Sri Mulyati (rumpun Mbah Umi) selaku tuan rumah (Dok. 2005).

Pakde Kuti dan Pakde Bowo (Babalan Bojong, Dok. 2005)



Pakde Kuti memberikan sambutan  Mohon dikomentari (Dok. 2005)


Mohon dikomentari .............. (Babalan Kidul, Bojong, Dok. 2005)

Para Sesepuh sedang rembug keluarga (Babalan Bojong, Dok. 2005)

Kuti, Wibowo, dan ......... mohon masukan komentar (Babalan Kidul, Bojong, Dok. 2005)

Santoso dan Keluarga Bandar Batang (Dok. 2005)

Unaryo mempersembahkan lagu anggitan sendiri (Dok. 2005)

Unaryo dan Kuti mengikuti jalannya acara pertemuan (Bojong, Dok. 2005)

Wibowo, Santoso, Winarso,........ melepas keluarga yang pamit selesai acara (dok.2005)

Kades Babalan Kidul Kusnoto (alm.), Siti Karumi (Almh), dan Moh. Saefuddin (Dok. Th. 2005)

Baca Selengkapnya.....

Keluarga H. TJIPTO SUSILO

H.Tjipto Susilo, yang lebih akrab dipanggil Tjip, adalah anak dari Keluarga Mbah Dollah. Beliau lahir di Batang, 62 tahun yang lalu. Beristrikan Hj. Sunarti, kelahiran Batang (54 tahun). Saat ini beliau dan keluarga berdomisili di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.


Foto dari Kiri : H. Tjiipto dan Hj. Sunarti (Istri), Kutihadi, Kutiharjo

Foto: keluarga Besar Rumpun Mbah Dollah dari Batang

Dokumentasi diatas adalah foto bersama saat rumpun Mbah Dollah dari Batang menghadiri pertemuan keluarga besar eyang Khasan Kartoredjo pada tahun 2012 di Bojong Pekalongan, bertempat di rumah Santoso dari rumpun Mbah Umi Jariyah.

H. Tjip dari Rumpun Keluarga Mbah Dollah ini memiliki 3 orang anak yaitu : Ima Suprihati (35 th), Irna Suhartini (32 th), dan Aris Anggoro (24 th).

Ima Suprihati (kelahiran Bandar Batang) telah menikah dengan Waridi kelahiran Pati. Dikaruniai 2 orang anak, yaitu M. Rajiu Irawanto dan Disia Kh. Irawanti, keduanya kelahiran Batang, Jawa Tengah.

Irna Suhartini (kelahiran Bandar Batang), telah menikah dengan M. Sobirin (Kendal), dan dikaruniai 3 orang anak,yaitu : Makana S. Dewi, Sabna Kurata Akyun, dan ajeng Fatimatu Sahara. Ketiga-tiganya lahir di Batang dan berdomisili di Batang.

Aris anggoro telah menikah dengan Lensi (Jakarta), dan telah dikaruniai 2 orang putra, yaitu : M. Farid Abimanyu, dan M. Fadhil. Keduanya lahir dan besar di Jakarta.
Baca Selengkapnya.....

Keluarga WIBOWO

Keluarga Wibowo merupakan merupakan anggota rumpun Mbah Umi Jariyah Bojong.
Nama lengkap Wibowo ini adalah Surip Wibowo yang lahir di Pekalongan pada 27 Juli 1944. Menikah dengan Kustriyati kelahiran dari Yogyakarta (07-08-1940).


Dalam acara pertemuan keluarga Tahun 2012, berkesempatan hadir Wibowo - Kustriyati sekalian, dan putri beliau yang no. 2 yakni Lina dan M. Chotib (suami). Dibawah ini foto dokumentasi kehadiran Wibowo beserta keluarga dalam acara pertemuan keluarga besar eyang Khasan Kartoredjo di tempat Santoso, Bojong, Pekalongan.

Foto dari kiri : Wibowo dan Kustriyati, Lina dan M.Chotib  ( Bojong,  28 Oktober 2012 )

Alamat tempat tinggal Keluarga Wibowo di Jalan Anggrek 2/17 RT.001/RW.02 Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Putra dan Putri dari keluarga Wibowo sebanyak 3 orang anak, dengan urutan dari yang tertua ke yang termuda adalah sebagai berikut :
1. Ir. Wahyu Aris Darmono (Aris), Jakarta.
Menikah dengan Ir. Yasminiari (lahir di Jakarta), telah dikaruniai 2 orang anak yaitu Dianisa Wulandari (Perempuan)dan Candra Satya Nurussalam (Laki-laki). Sekarang berdomisili di Pondok Betung Kompleks Meteorologi Bintaro Banten.

2. Maulina Indyaningrum, S.Kom (Lina), Jakarta.
Menikah dengan M. Chotib (Jakarta). Berdomisili di Karet Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan.

3. Akbar Diro Handoyo, SE.(Yoyok), Jakarta.
Menikah dengan Fatsof Fatika (Jakarta), telah dikaruniai 3 orang anak yaitu Kuskalila Bianda(Perempuan, 12 tahun), Reihan Wicaksana (Laki-laki, 8 tahun), dan Caya Aini Putri (Perempuan, 4 tahun). Sekarang berdomisili di Karet Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya.....

Pertemuan Keluarga TH.2008 di Randu Pecalungan Batang

InilahFoto Dokumentasi Pertemuan Keluarga Tahun 2008 di Randu Pecalungan Batang. Acara berlangsung di tempat Keluarga Pak Lurah Desa Randu, Muh. Saifuddin, pada tanggal 6 Juli 2008.

Tampak dalam foto di halaman blog ini keluarga dari Rumpun Mbah Umi Bojong ikut berpartisipasi mengisi  jamsession hiburan  di sela acara ramah tamah dan makan siang sedang berlangsung.

Om Wihar jadi MC merangkap Vokalis handal lagi ngisi acara




Om Bambang, menjiwai dan piawai memainkan keyboard. Musikus profesional di keluarga Kita.

Om Wahyu peniup seruling bambu, pasti mendayu. Maestro keroncong di keluarga kita.

Bulik Anik lagi sumbang suaranya nan merdu.
Baca Selengkapnya.....

Rabu, 21 November 2012

Muda Bahagia Tua Kaya Raya

Masa remaja yang bahagia cenderung menjadi kaya di saat dewasa. Penyataan ini muncul dari hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan Dr Jan-Emmanuel De Neve (UCL Political Science) dan Profesor Andrew Oswald (University of Warwick) setelah menganalisis data dari 15.000 remaja dan dewasa berusia muda di Amerika Serikat.


Fakta penelitian menunjukkan bahwa mereka yang pada masa remaja memiliki kepuasan hidup sebagai indikator/ukuran teknis kebahagiaan ternyata mempunyai efek positip dan dampak signifikan untuk meraih tingkat pendapatan dan kekayaan yang lebih  tinggi di kemudian hari.

Studi tersebut menemukan bahwa sebagian besar orang-orang bahagia lebih mungkin untuk mendapatkan gelar, mencari pekerjaan, dan mendapatkan promosi lebih cepat daripada rekan-rekan mereka yang murung.

Peneliti memberikan perhatian melalui data terhadap kasus saudara kandung, menunjukkan bahwa meski anak-anak tumbuh dalam keluarga yang sama, anak-anak bahagia cenderung lebih mencapai tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini ikut mempengaruhi juga faktor-faktor penting dalam kehidupannya, seperti pendidikan, kesehatan, variasi genetis, IQ, kepercayaan diri, dan kebahagiaan itu sendiri.

Para peneliti juga mempelajari bagaimana kebahagiaan dapat mempengaruhi pendapatan. Uji mediasi mengungkapkan efek langsung serta efek tidak langsung yang membawa pengaruh kebahagiaan terhadap pendapatan. Jalur mediasi ini signifikan termasuk dalam hal memperoleh gelar dan pekerjaan, derajat yang lebih tinggi dari optimisme dan extraversion, dan berkurangnya neurotisisme.

Dr.De Neve mengatakan "Temuan ini memiliki implikasi penting bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum".
Untuk para akademisi mereka mengungkapkan kemungkinan kuat hubungan kausalitas terbalik antara pendapatan dan kebahagiaan, suatu hubungan yang sebagian besar telah diasumsikan searah dan kausal Untuk pembuat kebijakan, mereka menyoroti pentingnya general well-being (GWB), bukan sekedar kebahagiaan dalam konteks pandangan umum yang berasal dari pengaruh ekonomi maupun GDP.

"Mungkin yang paling penting, untuk masyarakat umum dan orang tua pada khususnya, temuan ini menunjukkan bahwa kesejahteraan emosional anak-anak dan remaja merupakan kunci keberhasilan masa depan mereka, namun alasan lain guna memastikannya perlu menciptakan lingkungan rumah yang sehat secara emosional", ujar Neve.

Sumber:
artikel : sciencedaily.com
foto : nataliaph.com
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 18 November 2012

Mutasi Mitokondria dan Warisan Genetika Pengaruhi Wanita berumur lebih Panjang dibanding Pria

foto ilustrasi : jpnn.com
Pada sajian artikel sebelumnya tentang 9 negara dengan usia harapan hidup yang tinggi, ternyata dari seluruh negara tersebut menunjukkan bahwa rata-rata usia penduduk perempuannya lebih tinggi dibanding para prianya.

Petunjuk mengapa perempuan lebih berumur panjang baru-baru ini mulai dapat dipecahkan setelah para peneliti mempelajari 13 kelompok lalat buah, baik jantan maupun betina. Dimana dari hasil penelitian tersebut, mutasi mitokondria menyebabkan hewan jantan lebih cepat mati di banyak spesies dan jenis binatang. Karenanya ilmuwan meyakini hal itu sebagai penyebab kenapa jenis kelamin perempuan lebih panjang umur.


Menurut Redorbit, para ilmuwan melakukan kajian terhadap DNA mitokondria yang menjadi sumber tenaga sel dengan merujuk pada mutasi-mutasi di dalam DNA mitokondria yang mempengaruhi seberapa lama lalat buah jantan akan terus hidup. "Yang menarik, mutasi yang sama tidak berdampak terhadap lalat buah betina," kata Dr Damian Dowling, dari Universitas Monash di Australia.

Penelitian Lancaster University, Inggris melaporkan tentang seperangkat DNA yang diwariskan hanya dari ibu dapat berbahaya bagi laki-laki dan mempercepat proses penuaan pada pria.

Hasil penelitian menunjukkan sejumlah mutasi pada mitochondrial DNA yang mempengaruhi berapa lama laki-laki hidup dan percepatan proses penuaan mereka. Mitochondrial DNA, yang ditemukan pada banyak spesies termasuk manusia, hanya diwariskan melalui ibu. Tak ada kekuatan evolusi pria untuk menyaring mutasi yangdiwarisinya sehingga berbahaya bagi laki-laki. Bagi kaum perempuan tidak banyak terpengaruh dan akan terus mewariskan mutasi itu ke anak laki-lakinya.

Akumulasi mutasi dapat mengarah kepada variasi keberagaman lama umur hidup laki-laki dan perempuan. Teori tersebut oleh para peneliti dinamai "Mother's Curse" (Kutukan Ibu).

"Timbunan mutasi yang diwariskan para Ibu secara turun menurun dari generasi terdahulu membuat pria lebih cepat menjadi tua, dan menjalani hidup lebih singkat ketimbang perempuan," kata Dr. David Clancy dari Lancaster University.

David Clancy mengatakan temuan itu memberikan penjelasan baru yang mendesak mengenai salah satu teka-teki terbesar kehidupan mengapa perempuan dari banyak spesies, termasuk manusia, hidup lebih lama daripada lelaki.

Namun pakar biologi dari Universitas Newcastle, Inggris, Tom Kirkwood,  tidak sepenuhnya setuju dengan temuan ini. Dijelaskannya, mitokondria memang memegang peran penting dalam faktor penuaan di banyak spesies. Namun ini tidak menjelaskan sepenuhnya mengapa perempuan cenderung lima atau enam tahun lebih panjang umur dibandingkan laki-laki.

"Ada banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap usia seseorang, seperti gaya hidup, sosial, dan perilaku. Jangan dilupakan pula bahwa ada perbedaan hormon antara pria dan wanita," ujarnya.

Biasanya perempuan berusia lebih panjang daripada lelaki selama lima sampai enam tahun. Sampai usia 85, rata-rata ada enam perempuan untuk setiap empat lelaki dan pada usia 100, rasio tersebut lebih cenderung adalah dua berbanding satu.

Sumber: ANT/Xinhua-OANA/Vin, bbc.co.uk, jpnn.com
Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 17 November 2012

9 Negara dengan Prakiraan Usia Harapan Hidup Tinggi

CIA World Factbook (2011)
Usia yang panjang tentu menggambarkan usia harapan hidup seseorang yang lebih baik. Dengan usia yang panjang dapat diperkirakan ada peran kondisi kesehatan yang lebih terjamin, lingkungan yang sehat, sosial kemasyarakatan yang aman, terjamin, dan faktor-faktor pendukung alami lainnya selain peran faktor genetika, gizi, makanan, pola hidup, rendahnya paparan bahan pencemar, serta kematangan psikologis sehingga lebih seseorang secara alami menjadi lebih kuat/siap menghadapi tekanan hidup (tingkat stres).

Faktor-faktor pendukung usia panjang yang saya sebut diatas tentunya masih sebatas asumsi dan memerlukan penelitian/kajian lebih lanjut. Namun demikian data faktual usia panjang pada suatu negara atau bangsa setidaknya dapat menunjukkan fenomena lebih terjaminnya aspek kesehatan, sosial budaya, politik, keamanan, infrastruktur, layanan publik dan aspek lainnya dibanding dari negara-negara yang memiliki tingkat usia harapan hidup lebih rendah. Hal ini tidak terlepas dari sifat dasar manusia yang akan selalu berusaha mempertahankan hidupnya dengan seluruh kemampuan dan fasilitas yang dimilikinya.

Semakin banyak kemampuan yang dimiliki dan semakin lengkap dukungan fasilitas baik yang bersifat dukungan dari lingkungan alaminya maupun bantuan peralatan buatan manusia jelas akan lebih siap dan mampu mempertahankan kehidupannya secara individual maupun kolektif (bersama-sama). Terlebih jika kepentingan melindungi kehidupan manusia sebagai bagian hak asasi telah diberikan jaminan oleh hukum dan perangkat pranata sosial suatu negara secara kuat dan terstruktur menjadi bagian dari sistem baik di pemerintah, masyarakat maupun dalam kelompok yang lebih kecil sifatnya.

 
Daftar 9 Negara Teratas dengan Usia Harapan Hidup Tingg
Lalu negara mana saja yang memiliki warga dengan usia rata-rata harapan hidup lebih tinggi dibanding rata-rata usia harapan hidup warga dunia? Dalam tulisan ini akan saya sajikan data dari CIA World Factbook (perkiraan 2011) yang dimuat dalam laman wikipedia.org, dengan menyajikan 9 peringkat teratas dari 223 negara-negara yang mempunyai warga berusia harapan hidup tinggi dibanding rata-rata usia harapan hidup negara-negara lainnya dan lebih tinggi dibanding rata-rata usia harapan hidup warga dunia.

Sembilan negara itu adalah :
1.  Monako, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 89,73 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 85,77 tahun sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 93,84 tahun.

2. Makau, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 84,41 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 81,45 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 87,52 tahun.

3. San Marino, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 83,01 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 80,5 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 85,75 tahun.

4. Andorra, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,43 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 80,35 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,64 tahun.

5. Jepang, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,25 tahun. Untuk laki- lakinya sebesar 78,96 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 85,72 tahun.

6. Singapura, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,14 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 79,53 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,96 tahun.

7. Hong Kong, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,04 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 79,32 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,97 tahun.

8. Australia, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 81,81 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 79,4 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,35 tahun.

9. Kanada, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 81,38 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 78,81 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,1 tahun.

 

Dari kesembilan negara tadi sangat tinggi angka rata-rata usia harapan hidup warganya bila dibandingkan dengan rata-rata usia harapan hidup warga dunia keseluruhan yang hanya sebesar 65,57 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 64,52 tahun dan perempuann sebesar 68,76.

Zwaziland menjadi negara terendah untuk angka harapan hidup warganya yakni rata-rata usia harapan hidup warganya sebesar 31,88. Angka ini disebabkan di negara tersebut memiliki tingkat kematian tinggi akibat HIV/AIDS. Swaziland juga mengalami perekonomian yang buruk di benua Afrika dan masuk daftar negara di benua Afrika yang ekonominya buruk.

Seluruh angka yang terpampang pada data tersebut jelas menunjukkan bahwa usia harapan hidup kaum wanita lebih tinggi dibanding kaum laki-lakinya. Jadi nikmatilah hidup dengan lebih bermanfaat dan lebih berbahagia hingga usia senja secara sehat dan terjamin.
Baca Selengkapnya.....

Jumat, 16 November 2012

Makna Keutamaan Keluarga

Menurut Dr. Denise Chranowski hidup bersama dalam satu keluarga di Amerika menjadi masalah yang rumit. Kerumitan yang terjadi bukannya karena masalah ekonomi melainkan lebih pada masalah kesehatan yang sering ditanggapi secara ekstrim oleh manusia lanjut usia.

Tidak demikian halnya bagi kehidupan keluarga di Italia, Costa Rica, Jepang, Cina dan negara-negara Asia lainnya yang tidak menjadi masalah orang tua hidup bersama dengan anak-anak. Mereka memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dalam hidup mereka. Dalam kondisi orang tua dan kakek nenek kita yang sehat seperti itu maka kita tidak akan pernah ragu-ragu membawa mereka ke rumah kita.Jika keluarga merupakan prioritas kepentingan hidup kita, maka jadikanlah keluarga di urutan pertama untuk mencurahkan perhatian.

Dr. Denise Chranowski, memberikan 5 cara agar hidup bersama keluarga menjadi lebih istimewa, yaitu :

1. Agendakan makan bersama satu keluarga untuk waktu tertentu agar dapat berkumpul bersama. Misalnya setiap hari Minggu, atau setiap hari ulang tahun anggota keluarga dapat dijadikan moment makan bersama.

2. Dapatkan rumah yang lebih kecil. Di Amerika banyak orang yang mampu tinggal di rumah yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan. Rumah yang besar lebih memperbesar peluang untuk tidak selalu bertemu antar anggota keluarga meski dalam satu rumah. Bandingkan rumah Anda sekarang dengan rumah orangtua apakah lebih besar? Dengan rumah yang lebih kecil sesuai kebutuhan akan saling menjada kedekatan keluarga. Anak-anak dapat melakukan pekerjaan rumah mereka di ruang makan sekaligus 'ruang keluarga' dan ruang bertemu bersama.

3. Batasi kegiatan anak-anak Anda. Aturan bisa saja satu kegiatan per anak. Dan kita tetap berpegang pada aturan tersebut. Semakin banyak kegiatan keluar dari anak-anak akan semakin sulit kita dekat dengannya.

4. Melakukan ritual bersama dengan keluarga dan keluarga dekat. Anak-anak menyukai acara berkumpul dengan keluarga apabila acara dikemas dengan baik dan tidak menjadi membosankan.

5. Saling menyapa anggota keluarga lain yang jauh atau sedang diluar rumah meskipun hanya dengan telepon. Sapaan ini menjadi sarana komunikasi dan mendekatkan diri antar sesama keluarga.

Bagaimana dengan sosial budaya bangsa kita. Tentunya 5 cara tips Dr. Denise Chranowski sudah menjadi kelaziman dan kebiasaan bagi masyarakat kita. Sehingga silaturahmi, berkumpul bersama keluarga, sudah bukan hal asing. Bahkan puncak silaturahmi keluarga dapat terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, semua keluarga berusaha kembali mudik ke tempat asal mereka dibesarkan untuk bertemu dengan sanak keluarga.

Pertemuan keluarga besar satu rumpun yang digelar oleh sebagian masyarakat juga sebagai upaya untuk saling mendekatkan, menyatukan dan menunjukkan kepedulian antar sesama anggota rumpun keluarga dapat saling berbagi dan mencurahkan perhatiannya.

Di jawa ada pepatah "mangan ora mangan waton kumpul", "ngumpulake balung pisah", menjadi cerminan semangat besarnya kekeluargaan. Tradisi bangsa ini kaya dengan upacara adat dan pertemuan yang bersifat religius maupun sosial dengan dihadiri hampir sebagian besar anggota keluarga, kerabat dan tetangga untuk saling peduli.

Tradisi pondok santri (pesantren) tempat siswa memperdalam ilmu agama sekaligus mendapatkan ilmu pengetahuan lainnya menjadi basis nyata "keluarga" dalam konteks diluar rumah yang dibangun dengan sentuhan antar pribadi sehingga terdapat ikatan batin yang kuat antara satu dengan lainnya untuk menggantikan peran keluarga yang sebenarnya, karena mereka harus meninggalkan rumah dan keluarga guna menempuh ilmu.

Hal lain yang dapat diamati tradisi hajatan dan kenduri yang selalu antusias dihadiri kerabat, saudara, tetangga untuk ikut hadir. Demikian pula saat terjadi musibah dan kematian keluarga, kehadiran saudara, kerabat dan tetangga menjadi hal yang dijunjung tinggi dalam interaksi sosial masyarakat kita.

Dengan mengamati seluruh sarana komunikasi sosial antar keluarga dan internal keluarga yang berada di alam nyata (bukan dunia maya) tidak ada alasan kita untuk menjadi kesepian, tercampak, atau merasakan kesendirian. Sebagai mahluk sosial, pastilah setiap orang membutuhkan kehadiran orang lain agar dapat hidup secara normal. Orang lain yang terdekat tentu saja adalah keluarganya, dan selanjutnya dapat saja kerabat, tetangga, teman kerja, teman sekolah dan siapapun selama dapat mengerti dan memahami diri kita seutuhnya tentu akan akhirnya akan menjadi seperti keluarga bagi kita.

Coba renungkan bukankah "Istri" atau "Suami" kita pada mulanya bukanlah bagian dari keluarga bahkan sudah seharusnya bukan berasal dari sedarah sekeluarga untuk mencegah incest (perkawinan sedarah), hingga akhirnya menjadi orang yang paling dekat dengan kita dikarenakan ikatan perkawinan. Mereka telah menjadi anggota keluarga yang paling inti dan paling dekat (intim) dengan kita.
Baca Selengkapnya.....

Jumat, 02 November 2012

Prakata

Bismillah, Alkhamdulilah. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah banyak mengaruniakan kesehatan, umur, dan beragam kenikmatan kehidupan yang tak terkira banyaknya.

Shalawat serta salam kami haturkan bagi junjungan kami Rasulullah Muhammad SAW, sebagai panutan dan tauladan menjalani keyakinan dan keimanan sebagai seorang mukmin dan muslim.

Atas karunia, hidayah, dan barokah-Nya, disela kesibukan dan aktivitas akhirnya terwujud jualah keinginan dari para Sesepuh dan Senior untuk menghadirkan blog Eyang Khasan Kartoredjo sebagai media informasi, komunikasi dan silaturahmi berbasis internet.

Kehadiran Blog ini didedikasikan untuk mengenang pendahulu kami Eyang Khasan Kartoredjo. Sekaligus sebagai wadah silaturahmi untuk keluarga besar rumpun Eyang Khasan Kartoredjo yang berada dimanapun karena terpaut jarak yang jauh dan kesibukan rutinitas dalam pekerjaannya.

Menghadirkan blog ini merupakan hasil amanat pertemuan keluarga besar Eyang Khasan Kartoredjo yang telah dilaksanakan di Bojong Pekalongan, bertempat di rumah Pakdhe Santoso pada tgl 28 Oktober 2012 yang lalu.

Kehadiran blog ini merupakan sarana yang paling rasional untuk berkomunikasi dan berbagi informasi disaat jarak dan kesibukan saling memisahkan antar keluarga dalam satu rumpun. Beragam jepretan foto dan video dokumentasi hasil dari tangan-tangan keluarga sendiri (foto amatir) akan menunjukkan orisinalitas kemauan untuk semakin erat menggenggam tali persaudaraan yang telah terbina. Bukankah hadirnya foto/gambar dapat lebih menghadirkan kenangan tersendiri dibanding ribuan kata-kata.

Silaturahmi diera teknologi digital tidak terbatas lagi harus bertemu langsung. Tatap muka, dan saling berbincang dapat terlaksana dengan sarana elektronik yang sudah banyak tersedia. Karena itu penggunaan sms, phone group, email, dan konferensi jarak jauh entah dengan Google+, YM, Facebook, twitter dalam waktu dekat diharapkan dapat terlaksana.

Selain sebagai sarana komunikasi, informasi dan koordinasi, juga dapat menjadi sarana hiburan karena dapat bertatap muka dari jarak jauh dengan sesama saudara (keluarga).

Tak lupa kami haturkan sembah sungkem dan salam hormat kepada para sesepuh, pinisepuh dari rumpun Eyang Khasan Kartoredjo selaku dewan penasehat yang telah bersusah payah selama beberapa tahun lalu untuk merintis dan mempertahankan tradisi pertemuan keluarga demi tetap melanggenggkan tali persaudaraan, khususnya bagi generasi muda yang belum saling mengenal dapat saling mengenal saudara-saudaranya.

Sumbang pikir, saran, masukan dan kontribusi dari seluruh keluarga besar rumpun Eyang Khasan Kartoredjo sangat kami nantikan demi lengkapnya web blog ini.

Hormat Kami,
Paguyuban Rumpun Eyang Khasan Kartoredjo
Ketua,

Wihartono

Sekretaris,

Eka IP ( EIP )
Baca Selengkapnya.....