Senin, 03 Desember 2012

Video : Rumpun Mbah Abdullah (Dolah) di KB EKK TH. 2012

Dalam video dari arah kiri pemirsa adalah Tjipto Susilo (Cipto), Koetihadi (Kuti) beserta isteri, dan Tjipto Raharjo (Harjo). Inilah generasi ke-2 dari R.M. Khasan Kartoredjo, dan generasi pertama keturunan dari rumpun Mbah Abdullah (Dolah) yang menikah dengan Mbah Saodah.



Baca Selengkapnya.....

Video : Rumpun Mbah Suti di KB EKK TH. 2012

Dalam video ini merupakan anggota keluarga rumpun Mbah Suti yang berputra tunggal bernama Soemari. Dari perkawinan Soemari dengan Komariyah dilahirkan 3 orang anak yaitu Purwanto Budhi Waluyo, Budi Hastuti dan Sri Juni Harti.




Nampak dalam bingkai Budi Hastuti yang bersuamikan Suharto (tidak hadir) didampingi anak-anaknya yaitu Lilis Fifi Denniyanti, Alex Prabowo, dan Feri Sandria B.
Lilis FD menikah dengan Caharjo, dikaruniai yakni Angga BP dan Shinta Aulia A, sekarang berdomisili di Duwet Bojong mengikuti suaminya.

Sri Juni Harti dalam bingkai bersama suami Sutaryo. Dalam pernikahannya dikaruniai 2 orang anak yaitu Dhian Sunaryo utomo, dan Tomi Gunawan Utomo. Keluarga Juni berdomisili di Selokarto, Kec, Pecalungan.

Purwanto Budhi Waluyo yang berdomisili di Gemuh, menikah dengan Paniem, dikaruniai 3 orang anak yakni : Era Wijayanti, Reni Agustanti, dan Agil Prasetyo. Era Wijayanti menikah dengan Budi dari Cilacap, dikaruniai 1 orang anak yakni Rizki (laki-laki). Keluarga Era sekarang berdomisili di Cilacap Jawa Tengah. Sedangkan Reni Agustanti menikah dengan Joko, dan sekarang berdomisili di Ngawi Jawa Timur.
Baca Selengkapnya.....

Video : Mbah Harto dan Mbah Tien di KB EKK TH. 2012

Mbah Harto dan Mbah Tien adalah kakak adik keluarga dari R. Soegiri, suami Mbah Umi Jariyah. Atas perkenan untuk hadir dalam pertemuan keluarga besar Eyang Khasan Kartoredjo, kami semua menghaturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya untuk semangat persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi.



Baca Selengkapnya.....

Video : Rumpun Mbah Dolah dan Mbah Parno KB EKK TH.2012

Dalam video dokumentasi ini tampil gabungan keluarga rumpun Mbah Dolah dan Mbah Parno yang masing-masing mewakili dan memperkenalkan anggota keluarganya.




Nampak M. Saiffudin, putra dari pasangan Soedjarwo dan Wartiah memperkenalkan saudara-saudaranya. M. Saiffudin ini menikah dengan Bariyah, dan dikaruniai 3 orang anak yaitu Nur Hanifah, Arif Mushlih dan Hanifatun Mushlihah.

Dari Rumpun Mbah Dolah nampak dalam barisan belakang Ropin Krisyanto mewakili ayahnya Soekarman, H. Tjipto Susilo, Koetihadi dan Tjipto Raharjo (Harjo).

Keluarga Soekarman berdomisili di Blado Batang. Soekarman menikah dengan Ciptiyah, dan memiliki 5 orang anak yaitu : Sri Irianingsih, Ropin Krisyanto, Rizal Ardiyanto, Suluh Rudiarto, dan Helmi K.

Sri Irianingsih (Ning) menikah dengan Sutrisno dan telah dikaruniai 2 orang anak yakni Iriani Sari dan Trisia Mega. Ning sekarang berdomisili di Batang. Ropin meninakh dengan Halimah dan mempunyai anak Lutfi A Faizal, sekarang berdomisili di Kedungwuni. Helmi K menikah dengan Nikmal, dan telah mempunyai satu orang naka bernama Amiza, sekarang berdomisili di Kendal. Rizal Ardianto menikah dengan Nuryamah, dan dikaruniai anak 4 orang yaitu : Ayu Alpin, Putri, dan Ardi. Suluh Rudiarto menikah dengan Inayah, dan dikaruniai 2 orang anak yaitu Alpat dan Andra, sekarang berdomisili di Batang.

Dari keluarga Tjipto Raharjo (Harjo) yang menikah dengan Siti Aptonah dan berdomisili di Tumbrep Bandar, memiliki 3 anak, yaitu : Anggoro Sukomulyo (Suko), S. Deny Irfanto, dan Gigih Triana Mukti.

Suko menikah dengan Nur Kholisah dan dikaruniai satu orang anak Moch. Arfiyanto. Gigih Triana Mukti menikah dengan Nur Khamdi, dikaruniai 1 orang anak yakni Moh. S. Fauqinnaja, berdomisili di Tumbrep Bandar.

Kutiharso menikah denganTiti Suharyanti, berdomisili di Binangun RT.08/I Bandar. Memiliki anak yakni Yoviant yang menikah dengan Elly S, dikaruniai 1 orang anak bernama Nareswari. Anak yang kedua Wisnu Sulistio, menikah dengan Farida dan dikaruniai 2 orang anak Nafis. Anak yang selanjutnya adalah Ismail Aji yang menikah dengan Titin Subiyanti, dikaruniai 2 orang anak yakni Shella, dan Faza.

Pudji Panuntun menikah dengan Duniah, dikaruniai 5 orang anak yaitu Ida Yuliasih (Bandar), Indra (Semarang), Kalista (Bandar), Kukuh Puji Utomo (Bandar) dan Dani Puji Lestari (Bandar). Ida Yuliasih putri dari Pudji Panuntun ini menikah dengan Hendra, dikaruniai Ida Y.A dan Calista, sekarang berdomisili di Mranggen Semarang.

Tjipto Soesilo menikah dengan Sunarti, dikaruniai 3 orang anak yakni : Ima Suprihati, Irna Suhartini, Aris Anggoro. Ima menikah dengan Waridi, dikaruniai 2 orang anak yakni M.Rajiu Irawanto dan Desia Kh.Irawanti.

Irna Suhartini menikah dengan M. Sobirin, dikaruniai 3 orang anak yaitu : Makana S. Dewi, Sabna Kuruta Akyun, dan Ajeng Fahmatu Sahara. Aris Anggoro menikah dengan Lensi dan dikaruniai 2 orang anak yakni M. Farid Abimnayu, dan M. Fadhil.
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 02 Desember 2012

Video : Wibowo di Pertemuan KB EKK TH.2012

S. Wibowo akrab dipanggil "Bowo". Sejak muda sudah banyak tempat di negeri ini dijelajahi karena pernah ikut pelayaran dagang. Kegiatannya yang sekarang dalam usia pensiun bersama isterinya Kustriyati lebih banyak melaksanakan kegiatan membantu saudara atau orang yang membutuhkan penyembuhan secara alami, dari ramuan herbal yang sudah dipabrikasi serta dibantu amalan doa-doa dari Al Qur'an dan Hadits Rasul.




Di rumahnya kawasan Karet Kuningan Setiabudi, Wibowo sudah dikenal oleh tetangga sebagai seorang tabib atau penyembuh, sehingga banyak tamu-tamunya datang untuk meminta bantuan peningkatan kualitas kesehatan melalui cara herbal dan alami.

Dari pernikahannya dengan Kustriyati ( akrab dipanggil Tri), dikaruniai 3 orang anak yaitu : Wahyu Aris Darmono (Aris), Maulina Indyaningrum (Lina), dan Akbar Diro Handoyo (Yoyok). Dari putra putrinya ini Wibowo sudah dikarunia 5 orang cucu, yaitu dari pernikahan Aris dengan Yasminiari dikaruniai 2 orang anak yaitu Dianisa Wulandari dan Candra Satya Nurussalam.

Dari pernikahan Yoyok dengan Fath Sof Fatika (menantu), telah dikaruniai 3 orang cucu yaitu yaitu : Kuskalila Bianda, Reiha Wicaksana, dan Caya Aini Putri.
Baca Selengkapnya.....

Video : Santoso di Pertemuan KB EKK TH.2012

Santoso atau akrab dipanggil "Santo" menikah dengan Siti Chaeriyah. Santoso merupakan anak ke-2 dari pasangan Mbah Umi Jariyah dan R. Soegiri. Perkawinannya dikaruniai 5 orang anak yaitu : Bambang Suryo W (U'Ut), Endah Ratna S, Resiyono Hakkola, Titi Sari K, dan Risantyoso E.K (Yoso).




U'ut menikah dengan Nadhierta, dikaruniai 1 orang anak bernama Manuadhika W. Sedangkan Endah sudah menikah dan berada di Palembang ikut suaminya.

Santo ini memiliki kelebihan sejak muda dalam hal olah mental spiritual, sehingga dengan kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya ini banyak teman dan saudara yang telah berhasil ditolong baik dalam jalur perbaikan tingkat kesehatan fisik, mental dan penghidupan.

Orangnya sederhana, tidak neko-neko, terbuka, blak-blakan dan suka menolong bagi yang membutuhkan nasehat atau petunjuk. Jadi bagi kita saudara dalam keluarga besar atau siapapun yang membutuhkan saran dan nasehatnya tidak perlu sungkan untuk bertandang dan berdiskusi ke rumahnya di Bojongminggir.

Dalam pertemuan KB EKK Tahun 2012 ini Santo menjadi tuan rumah mewakili Rumpun Mbah Umi Jariyah. Oleh karena itu pada 28 Oktober 2012 yang lalu kelihatan sibuk mempesiapkan segala sesuatu, dan alkhamdulillah acara berlangsung secara sederhana dan meriah.



Baca Selengkapnya.....

Video : Sutjiningsih di KB EKK TH. 2012

Sutjiningsih, akrab disapa "Sih" merupakan anak perempuan tertua dan anak ke-3 dari pasangan Mbah Umi Jariyah dan R. Soegiri. Sebagai seorang pensiunan Kepala SD/Guru kegiatannya adalah berkunjung ke tempat cucu-cucu.




Sutjiningsih menikah dengan Slamet Sunaryo (sekarang sudah almarhum), dan dari pernikahannya dikaruniai 5 orang anak yaitu : Teguh Aris Hariyanto (Teguh), Kukuh Aji Setiyono (Kukuh), Tri Rahayu Margiati (Atik), Berkah Indah Karuniasih (Indah), dan Poco Wati Siska Maulina (Siska).

Teguh menikah dengan Umiyati, sekarang berdomisili di Kaliwungu Kendal. Kukuh menikah dengan Nurul Khotimah, dikaruniai 1 orang anak yaitu Nessa Afni Permatasari, dan sekarang berdomisili di Duwet.

Atik menikah dengan Iman Sabardi, dikaruniai 2 orang anak yaitu Yoga Putra Sadewa, dan Bintang Virial Adiba, sekarang berdomisili di Ringinpitu Sragi.

Indah menikah dengan Amin Asrorudin dan dikaruniai 3 orang anak yaitu Tiara Devi Ayuningtyas, Arya Wijaya Kusuma, dan Nadif Azam Al Amin. Sekarang berdomisili di Malang Jawa Timur.

Siska menikah dengan M. Bahlul Ulum, dikaruniai 2 orang anak yaitu Naura Zahra dan Ozir. Berdomisili di Pekalongan.

Dalam video diatas nampak Sutjiningsih diapit 2 orang anaknya yaitu Teguh dan Kukuh beserta 2 menantu perempuan dan 1 orang cucunya.
Baca Selengkapnya.....

Video : Sri Mulyati di KB EKK Bojong TH. 2012

Sri Mulyati sering disapa "Sri" atau "Mul" dua panggilan akrab dari teman dan saudara-saudaranya. Sebagai pensiunan Kepala SD, saat ini aktivitas Mulyati cukup disibukkan dengan momong putu bersama suaminya Unarjo.






Sri Mulyati ini adalah anak ke-4 dari pasangan Umi Jariyah dan R. Soegiri. Perkawinannya dengan Unaryo dikaruniai 5 orang anak yaitu : Eka Iman P, Endang K, Tri Agung N, Mandira S, dan Panca Iman G.

Dari putra-putrinya ini telah dikarunia 12 orang cucu yang seluruhnya berdomisili di wilayah Pekalongan. Aktivitas yang paling menyenangkan menurut Mul adalah dirubung anak dan cucu, sehingga seminggu atau dua minggu sekali ada saja alasan untuk buat acara kumpul bersama, jadinya heboh kalau sudah pada lengkap ngumpul bareng ada 12 cucu dan anak plus menantu.
Baca Selengkapnya.....

Video : Winarto di KB EKK TH. 2012

Winarto, atau akrab disapa "Win" adalah anak ke-5 dari pasangan Mbah Umi Jariyah dan R. Soegiri. Win beristri Bariyah, dan sekarang berdomisili di Kota Bandar Batang.




Perkawinannya dengan Bariyah dikaruniai 4 orang anak yaitu : Ari Sulistya W, Adi Subhi, Erma Septianingrum, dan Rifki Maulana.

Win dan Bariyah saat ini menekuni dan menjalankan usaha bisnis menjadi pengepul "besi tua" yang sudah memperkerjakan 3-4 orang pegawai sehingga usahanya ini sudah cukup berkembang. Jadi bagi saudara atau anggota keluarga yang memiliki koneksi dalam bidang "rosok/besi tua" kiranya dapat menjalin kerjasama.
Baca Selengkapnya.....

Video : Wahyu Wiharjo di KB EKK TH. 2012

Wahyu Wiharjo (Wahyu) ini kelahiran Bandar, sebagai anak ke-6 pasangan Mbah Umi Jariyah dan R. Soegiri. Sejak muda Wahyu dikenal senang musik dan olahraga. Dua bidang yang ditekuni ini ternyata menular ke anak-anaknya.




Dari pernikahannya dengan Sunarsih, yang sekarang berdomisili di Duwet Bojong, sudah dikaruniai 2 orang anak yaitu Bayu Buwono dan Tyas Sulistyani. Bayu mewarisi bakat bakat olah raga dan kesamaptaan fisik orang tuanya, sedangkan bakat musik nampaknya turun ke Tyas.

Saat ini Tyas sudah sering ikut manggung mengisi acara dalam khajatan sebagai penyanyi, berkolaborasi dengan Bambang S Music. Dalam acara hiburan di KB EKK Bojong TH 2012 Tyas menyumbang beberapa lagu untuk menghibur kita semua.
Baca Selengkapnya.....

Video : Cipto Widodo di KB EKK Th. 2012

Cipto Widodo yang akrab dipanggil "Cip" ini anak ke-7 dari pasangan Mbah Umi Jariyah dan R. Soegiri. Pengalaman yang banyak dalam bidang design, obat dan dunia pembatikan tradisional Pekalongan telah dijalaninya sejak muda.




Hingga sekarang keahliannya di bidang Batik ini masih dijalaninya karena mendapat kepercayaan dari para Bos Batik untuk mengelola bisnisnya.

Keluarga Cipto ini berdomisili di Degayu Pekalongan Timur, dikaruniai 3 orang anak Wiwit Widyanti (Wiwit), Untoro (U'un), dan Rena Dwi Kartika (Rena). Dari pernikahan anaknya yang pertama Wiwit dengan Slamet Haryanto (Klidang Wetan), Cipto telah dikarunia seorang cucu perempuan yang cantik jelita bernama Klara anindy Jelita.
Baca Selengkapnya.....

Video : Wihartono Rumpun Mbah Umi di KB EKK TH. 2012

Wihartono, anak ke-8 dari pasangan Mbah Umi Jariyah dan R. Soegiri. Wihartono (Wihar) dalam acara pertemuan KB EKK tgl 28 Oktober 2012 di Bojong, tepatnya di Rumah Santoso Bojongminggir bertugas mengatur jalannya acara dan sekaligus bertindak sebagai pembawa acara MC.




Wihartono atau akrab disapa Wihar beristeri Sudarti, dan dikaruniai 4 orang anak yaitu : Feka Darmawati, M. Mahfud J, Fajar Anggoro M, dan Tinon Daru P. Feka Darmawati sudah menikah dengan Anton Lasanegar belum lama ini di tahun 2012. Feka sekarang berdomisili di Legokkalong Karanganyar Kabupaten Pekalongan.

Ada kelucuan sebelum memperkenalkan keluarganya karena sibuk jadi MC masih harus sambil mencari-cari anggota keluarganya karena ada yang sibuk di dapur, sibuk jadi fotografer, dsb. Untungnya diantara keluarga rumpun Mbah Umi ini ada lebih dari satu yang terampil menjadi fotografer dan dokumenter video, yah meskipun ada yang masih amatir maupun yang sudah semi profesional, yang penting bisa gantian bertugas.

Sesuai hasil pertemuan maka Wihartono yang bersuamikan Darti ini diberi kepercayaan dari seluruh perwakilan rumpun yang ikut rapat untuk didapuk menjadi ketua paguyuban menggantikan para sesepuh yang memang sudah menghendaki ada regenerasi.

Semoga amanat dan kepercayaan dari para sesepuh (penasehat) dapat dilaksanakan dibawah kepemimpinan muda ini dengan lebih kreatif dan berhasil sesuai harapan para seniornya. amiiin.



Baca Selengkapnya.....

Video : Bambang S Player dan Pemusik Kita di KB EKK Bojong TH. 2012

Bambang Sudarmanto adalah anak ke-9 dari rumpun Keluarga Mbah Umi Jariyah dan R. Soegiri yang berdomisili di Bojong. Sejak muda sudah tertarik dan terampil untuk bermain musik. Hingga dalam setiap acara pertemuan keluarga sering diminta tolong sebagai player organ tunggal untuk mengiringi pentas hiburan.




Sekarang tidak hanya dia, dari anak dan isterinya pun ikut bermain musik sebagai penyanyi mengikuti jejak Bambang. Dari pengalaman admin bersamanya waktu belajar bermusik, kemampuan olah melodi untuk keroncong, langgam sangat piawai. Berhubung sekarang sebagai player yang dituntut serba bisa maka musik pop dan dangdut juga telah dikuasainya. Monggo...monggo siapa mau pesan, nanti biar dimasukkan dalam jadwal manggungnya.
Baca Selengkapnya.....

Video : Tri Susilowati KB EKK di Bojong TH.2012

Tri Susilowati (Susi) merupakan anak ke-10 dari pasangan Mbah Umi Jariyah dan Mbah R, Soegiri. Bersuamikan Sarosin dan dikaruniai seorang putri bernama Wibi Kusuwati. Keluarga Tri Susilowati berdomisili di Selokarto Kec. Pecalungan Batang.




Dalam video disini Wibi yang sedang asyik bermain belum mau diajak casting pengambilan video dokumentasi pertemuan, maka menangislah dia. Cup cup jangan menangis ya Wibi, tu liat saudara-saudara yang berada didekatnya pada berusaha merayu biar nggak ngambek lagi.
Baca Selengkapnya.....

Video: Pesan dan Kesan Soekarso KB EKK di Lokojoyo TH. 2006

Soekarso (Pakde Karso) dalam sambutannya berpesan agar acara pertemuan yang telah terlaksana di tempat Koetihadi (Pakde Koeti) ini dapat berjalan lancar tanpa halangan suatu apapun dan memohon pada Allah SWT dan berdoa semoga acara pertemuan Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo dapat berlanjut atau dilanggengkan.




Soekarso (Pakdhe Karso)merupakan anak ke-2 dari pasangan Mbah Abdullah (mbah Dolah) dengan Mbah Saodah. Mbah Karso ini memiliki satu orang kakak perempuan yaitu mbah Siti, dan 8 adik yaitu : Machari, Soekarman, Wiharto, Koetihadi, Koetiharso, Tjipto Soesilo, dan Tjipto Rahardjo. Jadi seluruhnya 9 bersaudara.
Baca Selengkapnya.....

Video : Acara Hiburan KB EKK di Lokojoyo TH. 2006

Penyanyi dan musiknya kompak menyatu, mengalunkan senandung lagu untuk menghibur para anggota Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo yang sedang asyik bercanda, mengobrol, dan bagi yang sedang makan siang makin asyik saja.




Selain dari penyanyi profesional acara hiburan juga diisi dari anggota keluarga kita sendiri yang pada jago nyanyi.

Hayooo siapa yang jago nyanyi?....kayaknya perlu kita posting di blog ini beserta profilnya, siapa tahu ada yang melirik bakatnya atau mau mengundang. Woooww... ada job.
Baca Selengkapnya.....

Video : Acara Makan Siang KB EKK Lokojoyo 2006

Hidangan yang nyam nyam, sekaligus hujan rintik-rintik yang diawali cuaca mendung sebelumnya bikin semua yang hadir dalam pertemuan lahap menyantap hidangan yang sudah disediakan tuan rumah. Monggo dahar Makan siang, ayo nambah-nambah anggap di rumah sendiri tidak perlu ewuh pakewuh.




Baca Selengkapnya.....

Video : Rumpun Mbah Soetini KB EKK TH. 2006

Video ini berisi arsip dokumentasi rekaman keluarga dari Rumpun Mbah Soetini (Mbah Suti) yang menghadiri pertemuan KB EKK di Lokojoyo, Limpung, Banyuputih, Batang pada tahun 2006 silam. Tepatnya acara tersebut terlaksana di rumah keluarga Koetihadi dari rumpun Mbah Abdullah (Mbah Dolah).



Baca Selengkapnya.....

Video: Pesan Soedjarwo di KB EKK Lokojoyo Th. 2006

Soedjarwo merupakan anak ke 2 dari pasangan Mbah Soeparno (Mbah Parno dan Mbah Raidah). Soedjarwo adik dari Soebijanto, dlam video nampak memberikan pesan dan kesan dalam pertemuan Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo (KB EKK).


Baca Selengkapnya.....

Video : Rumpun Mbah Umi di KB EKK Lokojoyo 2006

Rumpun keluarga Mbah Umi Jariyah sedang berpose untuk didokumentasikan dalam pertemuan Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo (KB EKK).




Di tempat Koetihadi dari Rumpun Keluarga besar Mbah Abdullah inilah acara pertemuan tahunan Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo dapat terlaksana dan berlangsung secara meriah meskipun sempat diguyur hujan rintik-rintik namun seluruh keluarga antusias mengikuti jalannya acara hingga usai.
Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 01 Desember 2012

Efek Buruk Nonton TV bagi Anak-anak, Balita dan Bayi

Anak sedang asyik nonton TV (dok. fmaster.com, futurity.org)- eip

Keberadaan kotak ajaib si Televisi (TV) hampir ditemukan di semua rumah tangga atau keluarga. Bahkan di Handphone dan kendaraanpun mudah ditemukan device atau gadget beraplikasi penerima siaran televisi agar para pecinta acara TV tidak terlewat acara kegemarannya. Sudah bukan hal mengherankan dalam satu rumah seringkali dijumpai terpasang lebih dari satu perangkat TV.

Kondisi ini mudah terjadi karena selain semakin meningkatnya taraf ekonomi masyarakat, ada keinginan yang sering berbeda antar anggota keluarga dalam menyukai program acara TV sehingga membutuhkan lebih dari satu TV. Tingginya kebutuhan hiburan dan informasi, makin bervariasi program acara TV dan juga makin terjangkaunya harga TV dan gadget serta device bundel aplikasi TV khususnya produk Cina, semakin memudahkan TV terbeli masyarakat.

Lain dulu lain sekarang
Hal ini beda jauh dengan era tahun 70-an dan 80-an, di saat TV menjadi barang terbatas untuk dimiliki. Lagian jumlah stasiun TV pun juga masih satu, yaitu hanya TVRI dan jam siarannya terbatas nggak seperti sekarang sampai dini hari atau 24 jam nonstop. Di era itu ada badan sensor penyiaran yang selalu mengawasi penayangan Film bioskop. Bioskop menjadi tempat rekreasi, cuci mata, dan hiburan masyarakat. Keberadaan bioskop inipun hanya diakses buat penghobi film yang rela keluar duit. Bagi yang berkantong tipis, era layar tancap bioskop keliling atau misbar (gerimis bubar) menjadi alternatif hiburan rakyat, syukur-syukur kalau sedang ada produk siaran film keliling dari perusahaan jamu, kecap, rokok, obat-obatan, mobil KB dan penerangan, masyarakat dapat nonton gratis hiburan film di lapangan.

Jaman serba elektronis hari gini, TV sudah menjamur kemana-mana. Sepertinya benda ini jadi wajib ada buat rumah tangga, meski ada pula beberapa kelompok masyarakat yang tetap masih menghindari atau belum memilikinya. Namun jumlah kelompok ini jauh makin sedikit jumlahnya. Beberapa masyarakat ada yang ketat menjaga anak-anak untuk tidak menonton TV saat jam belajar, saat panggilan untuk beribadah shalat, dan mengharamkan hadirnya TV di rumah.

TV benda yang memikat jutaan orang dan membuka jendela dunia
Lalu sebenarnya apa sih kehebatan kotak ajaib ini menjadi begitu dibutuhkan masyarakat? Tentu saja karena sifatnya yang menghibur dan dapat menjadi teman dikala santai atau perlu mendapatkan informasi. Sampai-sampai acara talkshow atau bincang-bincang punya rating bagus di TV dan iklannya bejibun hingga mampu bikin kaya si host pembawa acaranya. Ada pula stasiun TV yang hanya mengkhususkan untuk acara news (berita) juga laku keras di masyarakat.

Dengan asumsi masyarakat kita butuh kehadiran TV sampai-sampai TV kabel dan TV berbasis streaming atau koneksi internet mulai laris manis diterima pasar, apa artinya buat kiat? Artinya memang TV benar-benar menyatu dengan kehidupan masyarakat termasuk program-program acaranya, dari yang menghibur, sumber informasi dan berita, gosip, iklan, sampai-sampai masyarakat kita jadi tempat sampah buangan acara-acara yang tidak mendidik, tidak diperlukan bahkan program-program tidak bermutu sekedar kejar tayang atau mendapat pengiklan karena kompetisi dan persaingan antar TV semakin ketat dalam menyuguhkan program-program siarannya.

Seringkali anak-anak balita di rumah hanya ditemani ibunya atau pembantunya sambil nonton TV atau disuguhi acara TV agar diam atau terhibur, sehingga si anak takjub dan terkagum-kagum dengan ragam acara yang silih berganti dari kotak ajaib ini. Bahkan anak-anak sekolah lebih hapal artis yang diidolakan entah dari bintang sinetron, pemusik, tokoh kartun, dan lainnya yang menjadi idolanya setiap kali terbengong-bengong di depan TV.

Efek Negatif TV buat Anak
Selain manfaatnya dalam menghibur dan menginformasikan, menonton siaran TV punya efek kurang bagus buat si kecil. Penelitian Dimitri Christakis dan timnya dari University of Washington berhasil menemukan fakta buruk nonton TV. Terlebih karena kesibukan bekerja dan aktifitas orang tua, sampai saat ini masih banyak orang tua mengakui jarang menemani anaknya menonton televisi karena tidak sempat, sibuk atau tidak memiliki cukup waktu bersama dengan keluarga. Hal ini dikhawatirkan memberikan dampak negatif bagi anak-anak yang menonton televisi tanpa didampingi orang tuanya.

Secara ekstensif, Dimitri melakukan studi riset pada anak-anak yang balita berusia satu dan tiga tahun. Risetnya tersebut menemukan fakta bahwa anak-anak yang dibiarkan menonton televisi tersebut ternyata mengalami masalah fokus perhatian begitu mereka berusia tujuh tahun. Hasil riset ini diterima dan disetujui American Academy of Pediatrics yang kemudian menghimbau kepada para orangtua untuk melatih diri tidak membawa anak-anak mereka menonton TV bersama-sama mereka.

Studi Dimitri tentu saja langsung menjadi teguran keras untuk para orangtua yang terbiasa menonton TV sembari membiarkan Si Kecil menontonnya juga. Para orangtua tersebut diharapkan bisa menyadari efek jangka panjang yang bisa terjadi pada Si Kecil jika itu tetap dilakukan. Efek kurangnya fokus perhatian merembet pada hal lain seperti Si Kecil hanya beraktivitas secara pasif serta kurang berinteraksi dengan Anda dan sekelilingnya. Padahal seperti yang kita ketahui, perkembangan cara bicara dan pengumpulan kosakata yang positif bisa didapat dari Anda yang mengajaknya ngobrol dengan mereka.

Contoh paling nyata, Anda pasti pernah mendengar cerita bahwa ada banyak anak yang justru berbicara dengan kosakata-kosakata tak pantas – yang tak sesuai dengan usianya, dan itu didapat mereka dari tontonan seperti sinetron atau iklan produk-produk iklan tertentu.

Michael Rich, MD, MPH., konselor atau penasehat buat orang tua yang juga Direktur Center on Media and Child Health dari Childrens’s Hospital Boston menjelaskan semua hal tentang kekhawatiran dampak negatif TV buat anak-anak, sebagai berikut :
  1. American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak menonton TV sama sekali, dan anak berusia 2-6 tahun hanya menoton TV sebanyak 1-2 jam per hari. Hal ini realistis dan kebanyakan orang tua akan mengikuti rekomendasi ini jika mereka meyadari betapa media bisa mempengaruhi anak-anak mereka. Anak-anak pasti tetap bisa hidup tanpa televisi, mereka mengalami hal ini di era tahun 50-an.
  2. Segala sesuatu telah berubah sekarang. Kita dikelilingi oleh begitu banyak media, namun demikian jumlah media yang begitu banyak membuat kita kebingungan dalam memandang persoalan dunia, berinteraksi dengan orang lain, dan bahkan sekadar menikmati saat-saat damai. Kita mungkin diberi informasi lebih, tapi itu semua mengorbankan fisik, mental, dan kesehatan sosial kita. (Catatan editor : bahkan jika informasi itu buruk maka ibarat sampah atau parasit yang akan meracuni pikiran anak-anak).
  3. Efek negatifnya bagi anak, dengan seringnya dan lamanya menonton acara TV menjadi suatu kebiasaan dapat menimbulkan obesitas. Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang menonton televisi cenderung mengalami kelebihan berat badan, dan itu bukan hanya disebabkan mereka duduk terlalu lama. Kebanyakan iklan-iklan di televisi mempromosikan makanan yang tinggi kalori, dan anak-anak menginginkan produk-produk yang dilihatnya di televisi. Daftar dampak negatif ini terus bertambah. Dampak lainnya bahwa siaran media sarat kaitannya dengan kegiatan merokok, risiko seksual, gangguan makan, dan unsur-unsur kekerasan yang dapat mempengaruhi kehidupannya kelak jika tidak mendapat pendampingan pemahaman secara bijaksana.
  4. Masalah kekerasan. Penelitian menjukkkan kekerasan di media meningkatkan kegelisahan, ketakutan, dan prilaku agresif, kurang tidur, serta masalah pendidikan dan perhatian pada kalangan anak-anak. Ditambah lagi anak-anak yang dihibur dengan kekerasan dapat menjadi kurang peka dan tidak menentang saat digertak, membuat lingkungan sekolah dan tempat tinggal lebih berbahaya bagi kehidupan anak-anak.
  5. Program pendidikan di TV buat anak-anak hanya sedikit berpengaruh membantu untuk anak-anak, tapi tidak ada efek positifnya bagi anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Otak mereka belum cukup berkembang untuk belajar dari layar. Bahkan video untuk bayi mungkin berperan terhadap keterlambatan perkembangan kognitif dan menimbulkan kerugian yang nyata.
  6. Semua nampaknya terlihat buruk buat anak dan balita buat menonton televisi dan video, lalu adakah sisi baiknya?. Untuk anak-anak di atas 2 tahun, beberapa program edukasi dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Penting untuk memilihkan anak acara interaktif, seperti Dora the Explorer dan Blue Clues. Program ini dirancang oleh ahli pendidikan yang tahu persis perkembangan kemampuan anak dan diarahkan untuk semua anak, dan mereka meminta respons yang bijak dari penonton. Sehingga informasi yang diterima anak tidak hanya secara pasif. Juga, video game yang sesuai dengan umur tanpa unsur kekerasan dapat membantu anak belajar meyelesaikan masalah.
  7. Untuk yang tidak menonton televisi, anak-anak berusia 2 dan 4 tahun dapat disediakan berbagai macam pilihan permainan yang menggunakan imajinasi, kreativitas, dan aktivitas fisik. Anak-anak yang tidak berharap atau meminta menonton TV, mereka tidak akan mendapat masalah. Dan betul-betul menyenangkan di saat senggang sekali-kali anak-anak di atas usia 4 tahun diajak menonton film bioskop yang sedang favorit yang sesuai dengan tahap perkembangan akal dan mentalnya.
Bagiamana dampak bagi batita yang menonton TV?
Bayi usia 2 tahun ke bawah sebaiknya tidak menonton TV karena usia dua tahun adalah masa-masa penting perkembangan awal otak bayi. Perkembangan otak bayi pada usia tersebut lebih membutuhkan pengaruh positif yaitu eksplorasi dan interaksi sosial dari lingkungan, anak-anak atau orang-orang dewasa sekitarnya. Hal ini amat penting untuk menunjang dan membantu mengoptimalkan perkembangan sosial, emosional, bahasa dan kognitif bayi.

Menonton TV terlalu banyak dan terlalu sering akan membuat bayi lebih sedikit untuk bereksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Televisi tidak baik untuk bayi karena dapat mengganggu perkembangan otak bayi. Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan bahwa ada keterkaitan antara terlalu banyak menonton TV dengan keterlambatan perkembangan kognitif dan bahasa pada bayi.

Selain itu ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa anak usia tiga tahun ke bawah yang terlalu banyak menonton TV akan terganggu daya konsentrasinya pada usia sekolahnya nanti. Banyak penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara terlalu banyak menonton TV dengan timbulnya masalah bayi dalam pemusatan perhatian seperti ADHD.

Anak usia 2 tahun ke atas masih diperbolehkan menonton televisi atau tayangan media lainnya seperti film DVD, namun tidak boleh lebih dari 2 jam sehari. Pastikan orang tua atau pengasuh berada di dekat anak untuk mendampingi anak selama ia menonton TV. Hal ini selain untuk memberikan arahan positif bagi perkembangan imajinasi anak juga agar tetap tercipta komunikasi yang aktif dan interaktif antara anak dan orang tua.

Komunikasi yang interaktif tersebut juga akan membuat otak bayi tetap aktif selama ia menonton TV karena mendapatkan informasi tidak hanya dari satu arah saja. Tetaplah berkomunikasi dengan anak ketika ia menonton TV dengan sambil menceritakan apa yang sedang ditontonnya. Contohnya bila bayi menonton film hewan-hewan, sebutkanlah nama-nama tiap hewan tersebut, seperti : “oh.. itu ada jerapah, jerapahnya sedang makan”.

Televisi juga dapat mengganggu tidur anak dan membuatnya menjadi lebih gelisah. Untuk itu, sebaiknya tidak membiarkan akan balita Anda (usia 2 tahun ke atas) untuk menonton TV tepat sebelum ia tidur. Bila Anda mengizinkan anak Anda menonton tv sebelum tidur, pastikan setelahnya selama kurang lebih 10 menit membacakan cerita atau bernyanyi untuk anak Anda, baru kemudian mengajaknya tidur.

Akibat adanya pengaruh buruk yang kemungkinan besar bisa timbul dan mempengaruhi perkembangan anak Anda, pastikan Anda juga mengawasi tayangan atau film yang ditonton anak Anda. Jauhkan anak dari tayangan-tayangan yang tidak sesuai dengan umurnya, tayangan yang mengandung kekerasan, tayangan dewasa, atau tayangan tak mendidik lainnya.


Dapatkan manfaatnya dan hindari dampak Buruknya

Terlepas dari dampak buruknya, memang televisi tetap saja tidak bisa dilepaskan dari keseharian anak dan orangtuanya. Televisi pun tidak melulu memberikan efek buruk terhadap anak, asalakan orangtua bisa mendampingin dan bersikap bijak. Berikut manfaat dari menonton televisi:
  1. Meningkatkan kosakata anak
  2. Anak bisa belajar hal baru
  3. Meningkatkan minat anak pada hal baru
  4. Memiliki ikatan dengan tokoh atau acara yang ditonton.
  5. Menciptakan momen kebersamaan keluarga
Melihat manfaat tersebut, tidak ada salahnya jika orangtua menjadikan televisi sebagai sahabat untuk anak. Namun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak buruk televisi dan memaksimalkan manfaatnya, seperti berikut:

  1. Perhatian penempatan televisi. Jangan berikan anak televisi khusus di kamarnya. Sebaiknya televisi ditaruh di tempat yang anak tetap bisa diawasi dan didampingi saat menonton.
  2. Batasi waktu anak menonton televisi, cukup 1-2 jam sehari.
  3. Damping anak saat menonton televisi.
  4. Seleksi acara yang ditontonnya.
  5. Seleksi perannya. Jangan sampai Anda malah menjadikan televisi sebagai babysitter.
  6. Pastikan selalu ada alternative kegiatan selain menonton televisi, misal bermain sepeda, puzzle, berkebun dan lain-lain.
  7. Orang tua harus memberi contoh pada anak, seperti ketika baru pulang kerja, jangan langsung duduk di depan televisi berjam-jam.
Dari berbagai hasil penelitian di atas, jangan salahkan anak-anak atau balita anda jika jadi lambat bicara, gelisah, agresif, pendiam, atau hanya sedikit punya kosa kata yang benar, karena boleh jadi mereka dalam proses tumbuh lebih sering ditemani TV dibanding ditemani Anda untuk berbicara, berbagi rasa, bermain, berteman, dan mendapat perhatian lainnya untuk menemani aktifitas kehidupannya selama dalam perjalanannya menuju kedewasaan.

sumber:
http://www.ibudanbalita.com
http://parentsindonesia.com
www.wolipop.com
photo : masterfile.com, futurity.org
Baca Selengkapnya.....

Video: Pesan Ketua Paguyuban KB EKK Koetihadi di Lokojoyo TH. 2006

Koetihadi yang beristeri Sri Indasah merupakan anak ke 6 dari pasangan Mbah Dolah dan Saodah. Dalam pertemuan keluarga besar Eyang Khasan Kartoredjo (KB EKK) di Lokojoyo, Desa Banyuputih, Kec. Limpung Kabupaten Batang ini, Koetihadi bertindak selaku tuan rumah.




Video ini memuat pesan Koetihadi selaku Ketua Paguyuban Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo sekaligus juga sambutan selaku tuan rumah. Dalam pesannya Koetihadi berharap tali silaturahmi ini tetap terjaga meskipun masing-masing memiliki kesibukan, setidaknya setahun sekali dapat bertemu dan hadir dalam acara pertemuan keluarga. Dalam pandangan Koetihadi kehidupan merupakan karunia Allah SWT yang penuh nikmat sehingga jangan dijadikan beban, apalagi untuk bersilaturahmi antar keluarga.

Link Video : http://www.youtube.com/hxr72qyHPY
Baca Selengkapnya.....

Rumpun Mbah Dollah dan Mbah Parno dalam Acara Pertemuan KB EKK di Bojong TH. 2012

(Dok. Pertemuan KB EKK, Bojongminggir, 28 Oktober 2012).
Rumpun Mbah Dolah dan Mbah Parno melakukan foto bersama dalam acara pertemuan keluarga besar Eyang Khasan Kartoredjo di Bojong, 28 Oktober 2012. Pertemuan bertempat di kediaman Santoso, Bojongminggir, dari Rumpun Keluarga Mbah Umi Jariyah. Baca Selengkapnya.....

Rumpun Mbah Soetini dalam Acara Pertemuan KB EKK Th. 2005 di Bojong

Mbah Soenari Soetini atau lebih sering dipanggil Mbah Suti, bersuamikan Mbah Dja'am. Dari pernikahannya, lahir 1 orang anak yaitu Soemari Dwijosapoetra. Dari pernikahan Soemari dengan Komariyah, dilahirkan 3 orang anak yaitu : Purwanto (Pur), Budi Hastuti (Tuti), dan Sri Juni Harti (Juni).

Tuti,  Juni, dan Anak/menantu (Dok. Bojong, 23 Januari 2005)

Purwanto menikah dengan Poniyem, Budi Hartuti menikah dengan Suharto, dan Sri Juni Harti menikah dengan Sutaryo. Keluarga dari Soemari ini berdomisili di Selokarto, Gemuh, masuk dalam wilayah Kabupaten Batang
Baca Selengkapnya.....

Jumat, 30 November 2012

Susunan Pengurus Hasil Keputusan Reorganisasi tgl 28 Oktober 2012

Berdasarkan hasil keputusan musyawarah dan agenda reorganisasi kepengurusan Paguyuban Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo (KB EKK) pada tanggal 28 Oktober 2012, bertempat di kediaman keluarga Santoso, Bojongminggir, Bojong, Kabupaten Pekalongan, telah disepakati adanya pergantian Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Paguyuban Periode Sebelumnya, sebagai berikut :

Ketua : Wihartono (Bojong)



Wihartono, Lina dan Ropin dalam Rapat Reorganisasi (Dok. Bojongminggir, 28 Okt 2012)

Wihartono secara aklamasi dipilih dari perwakilan 4 rumpun KB EKK untuk enggantikan Koetihadi sebagai ketua paguyuban KB EKK periode sebelumnya.

Sekretaris : Eka Iman P. (Kajen)
Eka Iman P (eip) dan Muh. Saifuddin dalam reorganisasi (Dok. Bojongminggir, 28 Okt 2012)
Eka Iman P (eip) menggantikan tugas wakil ketua, yang sebelumnya dijabat Unaryo dan menggantikan tugas sekretaris sebelumnya. Dalam hasil kesepakatan reorganisasi tahun 2012 ini disepakati meniadakan wakil ketua, sehingga dalam hasil reorganisasi wakil ketua tidak ada.

Koordinator Rumpun :
Rumpun Mbah Suparno : Muh. Saifuddin (Randu)
Rumpun Mbah Sutini : Budi Hastuti (Gemuh)
Rumpun Mbah Umi Jariyah : Kukuh Aji Setiyono (Bojong)
Rumpun Mbah Dolah : Ropin Krisyanto (Kedungwuni)

Kepengurusan periode ini merupakan periode generasi muda yang memang dikehendaki oleh para penasehat paguyuban.

Baca Selengkapnya.....

Video : Rumpun Mbah Parno (Pertemuan di Lokojoyo Th. 2006)

Dalam video dokumentasi ini menampilkan keluarga dari Rumpun Mbah Parno, yaitu Soebijanto dan Soedjarwo beserta istri, anak dan cucu.





Salah satu anak dari pasangan Soedjarwo dan Wartiah, nampak dalam video berpeci, adalah Muh. Saifuddin yang berdomisili di Desa Randu Kec. Pecalungan Kabupaten Bandar.
Muh. Saifuddin beristrikan Bariyah, dan memiliki 3 orang anak, yaitu : Nur Hanifah, Arif Mushlih, dan Hanifatun Mushlihah.

Link video : http://youtu.be/hO8ZKY2VpCE
Baca Selengkapnya.....

Video : Pesan dan Kesan Soebijanto di Pertemuan Lokojoyo Th. 2006

Soebijanto ini merupakan keturunan kedua dari Keluarga Eyang Khasan Kartoredjo. Ayah Soebijanto adalah Mbah Soeparno yang merupakan anak ke-2 dari Eyang Khasan Kartoredjo.




Dalam video ini disampaikan pesan dan kesan saat acara pertemuan keluarga besar Eyang Kasan Kartoredjo (KB EKK) yang terlaksana pada hari Minggu, tgl 15 Januari 2006, bertempat di rumah keluarga Bp. Koethadi di Dukuh Lokojoyo, Desa Banyuputih, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.

Soebijanto, merupakan anak pertama dari Mbah Soeparno yang beristrikan Mbah Raidah. Dari pasangan tersebut memiliki 2 anak, yang pertama adalah Soebijanto, dan yang kedua bernama Soedjarwo (adik kandung Soebijanto).

Soebijanto dan Soedjarwo merupakan Penasehat Paguyuban dari Rumpun Keluarga Mbah Parno.

Link video : http://youtu.be/oND3nZzeqqI
Baca Selengkapnya.....

Video: Pesan dan Kesan S. Wibowo di Pertemuan Lokojoyo TH. 2006

Pertemuan Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo (KB EKK TH. 2006) di Dukuh Lokojoyo, Desa Banyuputih, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, berlangsung di rumah keluarga Bapak Koetihadi. Acara dihadiri meriah oleh seluruh rumpun secara lengkap.




Dalam video ini dapat disimak pesan dan kesan dari S. Wibowo mewakili Rumpun Keluarga Mbah Umi Jariyah di Bojong. Wibowo merupakan anak sulung (tertua) dari pasangan Mbah Umi Jariyah + R. Soegiri, dari 9 bersaudara.

Link video : http://youtu.be/-W3d-yfir1o
Baca Selengkapnya.....

Sekilas Tentang Organisasi Paguyuban Eyang Khasan Kartoredjo

Kebiasaan Musyawarah dan Rembug Keluarga Menjadi Tradisi
dalam setiap acara Pertemuan (Dok. Babalan Kidul Bojong , 2005).
Dengan memohon ridlo dan rahmat Allah SWT, pengurus Paguyuban Keluarga Besar Eyang Khasan Kartoredjo, telah berupaya merangkum dari berbagai sumber untuk melengkapi keterangan di Blog ini.

Ucapan terima kasih khususnya kami sampaikan kepada pengurus paguyuban sebelumnya dan juga para penasehat sepuh yang telah memberikan amanat dan kepercayaan untuk menghimpun, mengolah,  menyajikan, dan mengelola berbagai informasi melalui blog ini. 


Saat ini kepengurusan paguyuban yang lama untuk Ketua Bapak Koetihadi dan Wakil Ketua Bapak Unarjo telah masuk dalam penasehat bersama penasehat sepuh lainnya. Untuk aktifitas kepengurusan paguyuban selanjutnya di serahkan kepada yang lebih muda atau generasi ke-4 dari keturunan Eyang Khasan Kartoredjo.

Berdasarkan rangkuman catatan sejarah dan keterangan dari keturunan kedua, Eyang Khasan Kartoredjo yang beristrikan Marjamah ini memiliki gelar Raden Mas, namun karena kehendak beliau sendiri maka gelar kebangsawan ini tidak dilanjutkan lagi mulai dari keturunannya yang pertama. Dari ke 4 putra-putri beliau tidak ada satupun yang bergelar kebangsawan.

Keempat keturunan beliau adalah :
1. Mbah Abdullah (Mbah Dollah), beristrikan Mbah Saodah.
2. Mbah Soeparno (Mbah Parno), beristrikan Mbah Raidah.
3. Mbah Soenari Soetini (Mbah Suti), bersuamikan Mbah Dja'am.
4. Mbah Oemi Tjariyah (Mbah Umi), bersuamikan Raden Soegiri.

Dari keempat keturunan pertama inilah kemudian melahirkan rumpun keluarga Mbah Dollah, Mbah Parno, Mbah Suti, dan Mbah Umi. Keempat keturunan keluarga Eyang Khasan Kartoredjo ini kemudian mempunyai keturunan yang telah sedemikian besar sehingga dipandang perlu diadakan pertemuan keluarga dan mendirikan paguyuban guna mempererat tali silaturahmi atau kalo dalam bahasa Jawa diibaratkan dengan istilah "ngumpulke balung pisah".

Kekerabatan yang semakin kuat diharpakan dapat terjadi hubungan antar rumpun keluarga saling harmonis, saling bantu dan tolong menolong, serta memperkuat rasa kebersamaan. Bagi generasi-generasi mudanya hal ini sangat bermanfaat mengingat dalam pertemuan seringkali satu dengan yang lain banyak yang belum dikenal karena terpisahkan jarak dan waktu yang cukup panjang tidak saling bertemu.

Dari generasi-generasi sepuh inilah bagi kawula muda dan cucu atau cicit atau buyut saling dikenalkan sehingga tidak sekedar dengan nama namun dapat kenal wajah dan saling bertatap muka setiap kali diadakan pertemuan besar keluarga yang diagendakan sekali setiap tahunnya.

Demikian sedikit ulasan mengenai 4 rumpun besar dari Eyang Khasan Kartoredjo, yang akhirnya diharapkan dari setiap anggota rumpun yang sudah ditunjuk untuk menjadi koordinator rumpun dapat bertanggungjawab "nguri-nguri" dan " ngopeni" tali komunikasi dan silaturahmi sehingga paguyuban ini dapat berlanjut dan tetap eksis bagi generasi penerus selanjutnya.
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 25 November 2012

RUMPUN MBAH UMI JARIYAH ( KETURUNAN GENERASI I)

Mbah Umi Jariyah (Alm)berasal dari Bandar, kemudian menikah dengan Mbah Soegiri (Alm). Karena tugas Mbah Soegiri sebagai pegawai penerangan masa itu, kemudian beliau bertempat tinggal di Desa Wiroditan Bojong.


Mbah Umi Jariyah memiliki 10 anak, terdiri dari : S.Wibowo, Santoso, Sutjiningsih, Sri Mulyati, Winarto, Wahyu wiharjo, Sucipto, Wihartono, Bambang Sudarmanto, dan Tri Susilowati.

Dari 10 keturunan generasi I Mbah Umi Jariyah inilah kemudian melahirkan cucu dan cicit yang tersebar di berbagai daerah. Sebagian besar anak-anak Mbah Umi Jariyah bertempat tinggal dan berkeluarga di Bojong dan Sragi Kabupaten Pekalongan. 2 orang berada atau tinggal di Bandar Batang, yaitu Winarto dan Tri Susilawati. Sedangkan untuk Sucipto tinggal di Degayu Kota Pekalongan, dan Wibowo beserta keluarga tinggal di Jakarta.

Dibawah ini kami tampilkan foto dokumentasi Rumpun dari Mbah Umi Jariyah pada saat menghadiri acara pertemuan keluarga di Babalan Kidul Bojong di tempat Sri Mulyati, pada tgl 23 Januari 2005.


Keturunan Mbah Umi Jariyah Bojong (Dok. Pertemuan Keluarga TH.2005)

Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 24 November 2012

Tuan Rumah Pertemuan Keluarga TH.2005

Di rumah keluarga Sri Mulyati, keluarga dari rumpun Mbah Umi Jariyah, pada tgl 23 Januari 2005, telah terlaksana pertemuan yang pertama keluarga besar Pekalongan di Bababalan Kidul Bojong, dan sekaligus merupakan pertemuan ke-4 karena 3 pertemuan sebelumnya telah dilaksanakan secara parsial di wilayah Batang (belum lengkap dihadiri seluruh anggota rumpun).


Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut hasil rapat-rapat yang dilakukan antar rumpun keluarga eyang Khasan Kartoredjo. Rapat pendahuluan ini terlaksana dan dimatangkan oleh keluarga di Bojong Pekalongan, Lokojoyo, Pecalungan, Selokarto, Bandar Batang.

Acara pertemuan keluarga berlangsung meriah dan hikmat. Hiburan di isi organ tunggal dengan iringan  keyboard Pak Pri, seruling Om Wahyu dan gitaris Om Bambang. Para penyanyi dari kalangan keluarga kita sendiri.

Dibawah ini cuplikan arsip foto dokumentasi pelaksanaan jalannya acara :

Sri Mulyati (rumpun Mbah Umi) selaku tuan rumah (Dok. 2005).

Pakde Kuti dan Pakde Bowo (Babalan Bojong, Dok. 2005)



Pakde Kuti memberikan sambutan  Mohon dikomentari (Dok. 2005)


Mohon dikomentari .............. (Babalan Kidul, Bojong, Dok. 2005)

Para Sesepuh sedang rembug keluarga (Babalan Bojong, Dok. 2005)

Kuti, Wibowo, dan ......... mohon masukan komentar (Babalan Kidul, Bojong, Dok. 2005)

Santoso dan Keluarga Bandar Batang (Dok. 2005)

Unaryo mempersembahkan lagu anggitan sendiri (Dok. 2005)

Unaryo dan Kuti mengikuti jalannya acara pertemuan (Bojong, Dok. 2005)

Wibowo, Santoso, Winarso,........ melepas keluarga yang pamit selesai acara (dok.2005)

Kades Babalan Kidul Kusnoto (alm.), Siti Karumi (Almh), dan Moh. Saefuddin (Dok. Th. 2005)

Baca Selengkapnya.....

Keluarga H. TJIPTO SUSILO

H.Tjipto Susilo, yang lebih akrab dipanggil Tjip, adalah anak dari Keluarga Mbah Dollah. Beliau lahir di Batang, 62 tahun yang lalu. Beristrikan Hj. Sunarti, kelahiran Batang (54 tahun). Saat ini beliau dan keluarga berdomisili di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.


Foto dari Kiri : H. Tjiipto dan Hj. Sunarti (Istri), Kutihadi, Kutiharjo

Foto: keluarga Besar Rumpun Mbah Dollah dari Batang

Dokumentasi diatas adalah foto bersama saat rumpun Mbah Dollah dari Batang menghadiri pertemuan keluarga besar eyang Khasan Kartoredjo pada tahun 2012 di Bojong Pekalongan, bertempat di rumah Santoso dari rumpun Mbah Umi Jariyah.

H. Tjip dari Rumpun Keluarga Mbah Dollah ini memiliki 3 orang anak yaitu : Ima Suprihati (35 th), Irna Suhartini (32 th), dan Aris Anggoro (24 th).

Ima Suprihati (kelahiran Bandar Batang) telah menikah dengan Waridi kelahiran Pati. Dikaruniai 2 orang anak, yaitu M. Rajiu Irawanto dan Disia Kh. Irawanti, keduanya kelahiran Batang, Jawa Tengah.

Irna Suhartini (kelahiran Bandar Batang), telah menikah dengan M. Sobirin (Kendal), dan dikaruniai 3 orang anak,yaitu : Makana S. Dewi, Sabna Kurata Akyun, dan ajeng Fatimatu Sahara. Ketiga-tiganya lahir di Batang dan berdomisili di Batang.

Aris anggoro telah menikah dengan Lensi (Jakarta), dan telah dikaruniai 2 orang putra, yaitu : M. Farid Abimanyu, dan M. Fadhil. Keduanya lahir dan besar di Jakarta.
Baca Selengkapnya.....

Keluarga WIBOWO

Keluarga Wibowo merupakan merupakan anggota rumpun Mbah Umi Jariyah Bojong.
Nama lengkap Wibowo ini adalah Surip Wibowo yang lahir di Pekalongan pada 27 Juli 1944. Menikah dengan Kustriyati kelahiran dari Yogyakarta (07-08-1940).


Dalam acara pertemuan keluarga Tahun 2012, berkesempatan hadir Wibowo - Kustriyati sekalian, dan putri beliau yang no. 2 yakni Lina dan M. Chotib (suami). Dibawah ini foto dokumentasi kehadiran Wibowo beserta keluarga dalam acara pertemuan keluarga besar eyang Khasan Kartoredjo di tempat Santoso, Bojong, Pekalongan.

Foto dari kiri : Wibowo dan Kustriyati, Lina dan M.Chotib  ( Bojong,  28 Oktober 2012 )

Alamat tempat tinggal Keluarga Wibowo di Jalan Anggrek 2/17 RT.001/RW.02 Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Putra dan Putri dari keluarga Wibowo sebanyak 3 orang anak, dengan urutan dari yang tertua ke yang termuda adalah sebagai berikut :
1. Ir. Wahyu Aris Darmono (Aris), Jakarta.
Menikah dengan Ir. Yasminiari (lahir di Jakarta), telah dikaruniai 2 orang anak yaitu Dianisa Wulandari (Perempuan)dan Candra Satya Nurussalam (Laki-laki). Sekarang berdomisili di Pondok Betung Kompleks Meteorologi Bintaro Banten.

2. Maulina Indyaningrum, S.Kom (Lina), Jakarta.
Menikah dengan M. Chotib (Jakarta). Berdomisili di Karet Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan.

3. Akbar Diro Handoyo, SE.(Yoyok), Jakarta.
Menikah dengan Fatsof Fatika (Jakarta), telah dikaruniai 3 orang anak yaitu Kuskalila Bianda(Perempuan, 12 tahun), Reihan Wicaksana (Laki-laki, 8 tahun), dan Caya Aini Putri (Perempuan, 4 tahun). Sekarang berdomisili di Karet Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya.....

Pertemuan Keluarga TH.2008 di Randu Pecalungan Batang

InilahFoto Dokumentasi Pertemuan Keluarga Tahun 2008 di Randu Pecalungan Batang. Acara berlangsung di tempat Keluarga Pak Lurah Desa Randu, Muh. Saifuddin, pada tanggal 6 Juli 2008.

Tampak dalam foto di halaman blog ini keluarga dari Rumpun Mbah Umi Bojong ikut berpartisipasi mengisi  jamsession hiburan  di sela acara ramah tamah dan makan siang sedang berlangsung.

Om Wihar jadi MC merangkap Vokalis handal lagi ngisi acara




Om Bambang, menjiwai dan piawai memainkan keyboard. Musikus profesional di keluarga Kita.

Om Wahyu peniup seruling bambu, pasti mendayu. Maestro keroncong di keluarga kita.

Bulik Anik lagi sumbang suaranya nan merdu.
Baca Selengkapnya.....

Rabu, 21 November 2012

Muda Bahagia Tua Kaya Raya

Masa remaja yang bahagia cenderung menjadi kaya di saat dewasa. Penyataan ini muncul dari hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan Dr Jan-Emmanuel De Neve (UCL Political Science) dan Profesor Andrew Oswald (University of Warwick) setelah menganalisis data dari 15.000 remaja dan dewasa berusia muda di Amerika Serikat.


Fakta penelitian menunjukkan bahwa mereka yang pada masa remaja memiliki kepuasan hidup sebagai indikator/ukuran teknis kebahagiaan ternyata mempunyai efek positip dan dampak signifikan untuk meraih tingkat pendapatan dan kekayaan yang lebih  tinggi di kemudian hari.

Studi tersebut menemukan bahwa sebagian besar orang-orang bahagia lebih mungkin untuk mendapatkan gelar, mencari pekerjaan, dan mendapatkan promosi lebih cepat daripada rekan-rekan mereka yang murung.

Peneliti memberikan perhatian melalui data terhadap kasus saudara kandung, menunjukkan bahwa meski anak-anak tumbuh dalam keluarga yang sama, anak-anak bahagia cenderung lebih mencapai tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini ikut mempengaruhi juga faktor-faktor penting dalam kehidupannya, seperti pendidikan, kesehatan, variasi genetis, IQ, kepercayaan diri, dan kebahagiaan itu sendiri.

Para peneliti juga mempelajari bagaimana kebahagiaan dapat mempengaruhi pendapatan. Uji mediasi mengungkapkan efek langsung serta efek tidak langsung yang membawa pengaruh kebahagiaan terhadap pendapatan. Jalur mediasi ini signifikan termasuk dalam hal memperoleh gelar dan pekerjaan, derajat yang lebih tinggi dari optimisme dan extraversion, dan berkurangnya neurotisisme.

Dr.De Neve mengatakan "Temuan ini memiliki implikasi penting bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum".
Untuk para akademisi mereka mengungkapkan kemungkinan kuat hubungan kausalitas terbalik antara pendapatan dan kebahagiaan, suatu hubungan yang sebagian besar telah diasumsikan searah dan kausal Untuk pembuat kebijakan, mereka menyoroti pentingnya general well-being (GWB), bukan sekedar kebahagiaan dalam konteks pandangan umum yang berasal dari pengaruh ekonomi maupun GDP.

"Mungkin yang paling penting, untuk masyarakat umum dan orang tua pada khususnya, temuan ini menunjukkan bahwa kesejahteraan emosional anak-anak dan remaja merupakan kunci keberhasilan masa depan mereka, namun alasan lain guna memastikannya perlu menciptakan lingkungan rumah yang sehat secara emosional", ujar Neve.

Sumber:
artikel : sciencedaily.com
foto : nataliaph.com
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 18 November 2012

Mutasi Mitokondria dan Warisan Genetika Pengaruhi Wanita berumur lebih Panjang dibanding Pria

foto ilustrasi : jpnn.com
Pada sajian artikel sebelumnya tentang 9 negara dengan usia harapan hidup yang tinggi, ternyata dari seluruh negara tersebut menunjukkan bahwa rata-rata usia penduduk perempuannya lebih tinggi dibanding para prianya.

Petunjuk mengapa perempuan lebih berumur panjang baru-baru ini mulai dapat dipecahkan setelah para peneliti mempelajari 13 kelompok lalat buah, baik jantan maupun betina. Dimana dari hasil penelitian tersebut, mutasi mitokondria menyebabkan hewan jantan lebih cepat mati di banyak spesies dan jenis binatang. Karenanya ilmuwan meyakini hal itu sebagai penyebab kenapa jenis kelamin perempuan lebih panjang umur.


Menurut Redorbit, para ilmuwan melakukan kajian terhadap DNA mitokondria yang menjadi sumber tenaga sel dengan merujuk pada mutasi-mutasi di dalam DNA mitokondria yang mempengaruhi seberapa lama lalat buah jantan akan terus hidup. "Yang menarik, mutasi yang sama tidak berdampak terhadap lalat buah betina," kata Dr Damian Dowling, dari Universitas Monash di Australia.

Penelitian Lancaster University, Inggris melaporkan tentang seperangkat DNA yang diwariskan hanya dari ibu dapat berbahaya bagi laki-laki dan mempercepat proses penuaan pada pria.

Hasil penelitian menunjukkan sejumlah mutasi pada mitochondrial DNA yang mempengaruhi berapa lama laki-laki hidup dan percepatan proses penuaan mereka. Mitochondrial DNA, yang ditemukan pada banyak spesies termasuk manusia, hanya diwariskan melalui ibu. Tak ada kekuatan evolusi pria untuk menyaring mutasi yangdiwarisinya sehingga berbahaya bagi laki-laki. Bagi kaum perempuan tidak banyak terpengaruh dan akan terus mewariskan mutasi itu ke anak laki-lakinya.

Akumulasi mutasi dapat mengarah kepada variasi keberagaman lama umur hidup laki-laki dan perempuan. Teori tersebut oleh para peneliti dinamai "Mother's Curse" (Kutukan Ibu).

"Timbunan mutasi yang diwariskan para Ibu secara turun menurun dari generasi terdahulu membuat pria lebih cepat menjadi tua, dan menjalani hidup lebih singkat ketimbang perempuan," kata Dr. David Clancy dari Lancaster University.

David Clancy mengatakan temuan itu memberikan penjelasan baru yang mendesak mengenai salah satu teka-teki terbesar kehidupan mengapa perempuan dari banyak spesies, termasuk manusia, hidup lebih lama daripada lelaki.

Namun pakar biologi dari Universitas Newcastle, Inggris, Tom Kirkwood,  tidak sepenuhnya setuju dengan temuan ini. Dijelaskannya, mitokondria memang memegang peran penting dalam faktor penuaan di banyak spesies. Namun ini tidak menjelaskan sepenuhnya mengapa perempuan cenderung lima atau enam tahun lebih panjang umur dibandingkan laki-laki.

"Ada banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap usia seseorang, seperti gaya hidup, sosial, dan perilaku. Jangan dilupakan pula bahwa ada perbedaan hormon antara pria dan wanita," ujarnya.

Biasanya perempuan berusia lebih panjang daripada lelaki selama lima sampai enam tahun. Sampai usia 85, rata-rata ada enam perempuan untuk setiap empat lelaki dan pada usia 100, rasio tersebut lebih cenderung adalah dua berbanding satu.

Sumber: ANT/Xinhua-OANA/Vin, bbc.co.uk, jpnn.com
Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 17 November 2012

9 Negara dengan Prakiraan Usia Harapan Hidup Tinggi

CIA World Factbook (2011)
Usia yang panjang tentu menggambarkan usia harapan hidup seseorang yang lebih baik. Dengan usia yang panjang dapat diperkirakan ada peran kondisi kesehatan yang lebih terjamin, lingkungan yang sehat, sosial kemasyarakatan yang aman, terjamin, dan faktor-faktor pendukung alami lainnya selain peran faktor genetika, gizi, makanan, pola hidup, rendahnya paparan bahan pencemar, serta kematangan psikologis sehingga lebih seseorang secara alami menjadi lebih kuat/siap menghadapi tekanan hidup (tingkat stres).

Faktor-faktor pendukung usia panjang yang saya sebut diatas tentunya masih sebatas asumsi dan memerlukan penelitian/kajian lebih lanjut. Namun demikian data faktual usia panjang pada suatu negara atau bangsa setidaknya dapat menunjukkan fenomena lebih terjaminnya aspek kesehatan, sosial budaya, politik, keamanan, infrastruktur, layanan publik dan aspek lainnya dibanding dari negara-negara yang memiliki tingkat usia harapan hidup lebih rendah. Hal ini tidak terlepas dari sifat dasar manusia yang akan selalu berusaha mempertahankan hidupnya dengan seluruh kemampuan dan fasilitas yang dimilikinya.

Semakin banyak kemampuan yang dimiliki dan semakin lengkap dukungan fasilitas baik yang bersifat dukungan dari lingkungan alaminya maupun bantuan peralatan buatan manusia jelas akan lebih siap dan mampu mempertahankan kehidupannya secara individual maupun kolektif (bersama-sama). Terlebih jika kepentingan melindungi kehidupan manusia sebagai bagian hak asasi telah diberikan jaminan oleh hukum dan perangkat pranata sosial suatu negara secara kuat dan terstruktur menjadi bagian dari sistem baik di pemerintah, masyarakat maupun dalam kelompok yang lebih kecil sifatnya.

 
Daftar 9 Negara Teratas dengan Usia Harapan Hidup Tingg
Lalu negara mana saja yang memiliki warga dengan usia rata-rata harapan hidup lebih tinggi dibanding rata-rata usia harapan hidup warga dunia? Dalam tulisan ini akan saya sajikan data dari CIA World Factbook (perkiraan 2011) yang dimuat dalam laman wikipedia.org, dengan menyajikan 9 peringkat teratas dari 223 negara-negara yang mempunyai warga berusia harapan hidup tinggi dibanding rata-rata usia harapan hidup negara-negara lainnya dan lebih tinggi dibanding rata-rata usia harapan hidup warga dunia.

Sembilan negara itu adalah :
1.  Monako, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 89,73 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 85,77 tahun sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 93,84 tahun.

2. Makau, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 84,41 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 81,45 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 87,52 tahun.

3. San Marino, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 83,01 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 80,5 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 85,75 tahun.

4. Andorra, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,43 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 80,35 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,64 tahun.

5. Jepang, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,25 tahun. Untuk laki- lakinya sebesar 78,96 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 85,72 tahun.

6. Singapura, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,14 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 79,53 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,96 tahun.

7. Hong Kong, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 82,04 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 79,32 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,97 tahun.

8. Australia, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 81,81 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 79,4 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,35 tahun.

9. Kanada, dengan usia harapan hidup rata-rata untuk keseluruhan warganya sebesar 81,38 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 78,81 tahun, sedangkan untuk wanitanya lebih tinggi yakni sebesar 84,1 tahun.

 

Dari kesembilan negara tadi sangat tinggi angka rata-rata usia harapan hidup warganya bila dibandingkan dengan rata-rata usia harapan hidup warga dunia keseluruhan yang hanya sebesar 65,57 tahun. Untuk laki-lakinya sebesar 64,52 tahun dan perempuann sebesar 68,76.

Zwaziland menjadi negara terendah untuk angka harapan hidup warganya yakni rata-rata usia harapan hidup warganya sebesar 31,88. Angka ini disebabkan di negara tersebut memiliki tingkat kematian tinggi akibat HIV/AIDS. Swaziland juga mengalami perekonomian yang buruk di benua Afrika dan masuk daftar negara di benua Afrika yang ekonominya buruk.

Seluruh angka yang terpampang pada data tersebut jelas menunjukkan bahwa usia harapan hidup kaum wanita lebih tinggi dibanding kaum laki-lakinya. Jadi nikmatilah hidup dengan lebih bermanfaat dan lebih berbahagia hingga usia senja secara sehat dan terjamin.
Baca Selengkapnya.....

Jumat, 16 November 2012

Makna Keutamaan Keluarga

Menurut Dr. Denise Chranowski hidup bersama dalam satu keluarga di Amerika menjadi masalah yang rumit. Kerumitan yang terjadi bukannya karena masalah ekonomi melainkan lebih pada masalah kesehatan yang sering ditanggapi secara ekstrim oleh manusia lanjut usia.

Tidak demikian halnya bagi kehidupan keluarga di Italia, Costa Rica, Jepang, Cina dan negara-negara Asia lainnya yang tidak menjadi masalah orang tua hidup bersama dengan anak-anak. Mereka memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dalam hidup mereka. Dalam kondisi orang tua dan kakek nenek kita yang sehat seperti itu maka kita tidak akan pernah ragu-ragu membawa mereka ke rumah kita.Jika keluarga merupakan prioritas kepentingan hidup kita, maka jadikanlah keluarga di urutan pertama untuk mencurahkan perhatian.

Dr. Denise Chranowski, memberikan 5 cara agar hidup bersama keluarga menjadi lebih istimewa, yaitu :

1. Agendakan makan bersama satu keluarga untuk waktu tertentu agar dapat berkumpul bersama. Misalnya setiap hari Minggu, atau setiap hari ulang tahun anggota keluarga dapat dijadikan moment makan bersama.

2. Dapatkan rumah yang lebih kecil. Di Amerika banyak orang yang mampu tinggal di rumah yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan. Rumah yang besar lebih memperbesar peluang untuk tidak selalu bertemu antar anggota keluarga meski dalam satu rumah. Bandingkan rumah Anda sekarang dengan rumah orangtua apakah lebih besar? Dengan rumah yang lebih kecil sesuai kebutuhan akan saling menjada kedekatan keluarga. Anak-anak dapat melakukan pekerjaan rumah mereka di ruang makan sekaligus 'ruang keluarga' dan ruang bertemu bersama.

3. Batasi kegiatan anak-anak Anda. Aturan bisa saja satu kegiatan per anak. Dan kita tetap berpegang pada aturan tersebut. Semakin banyak kegiatan keluar dari anak-anak akan semakin sulit kita dekat dengannya.

4. Melakukan ritual bersama dengan keluarga dan keluarga dekat. Anak-anak menyukai acara berkumpul dengan keluarga apabila acara dikemas dengan baik dan tidak menjadi membosankan.

5. Saling menyapa anggota keluarga lain yang jauh atau sedang diluar rumah meskipun hanya dengan telepon. Sapaan ini menjadi sarana komunikasi dan mendekatkan diri antar sesama keluarga.

Bagaimana dengan sosial budaya bangsa kita. Tentunya 5 cara tips Dr. Denise Chranowski sudah menjadi kelaziman dan kebiasaan bagi masyarakat kita. Sehingga silaturahmi, berkumpul bersama keluarga, sudah bukan hal asing. Bahkan puncak silaturahmi keluarga dapat terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, semua keluarga berusaha kembali mudik ke tempat asal mereka dibesarkan untuk bertemu dengan sanak keluarga.

Pertemuan keluarga besar satu rumpun yang digelar oleh sebagian masyarakat juga sebagai upaya untuk saling mendekatkan, menyatukan dan menunjukkan kepedulian antar sesama anggota rumpun keluarga dapat saling berbagi dan mencurahkan perhatiannya.

Di jawa ada pepatah "mangan ora mangan waton kumpul", "ngumpulake balung pisah", menjadi cerminan semangat besarnya kekeluargaan. Tradisi bangsa ini kaya dengan upacara adat dan pertemuan yang bersifat religius maupun sosial dengan dihadiri hampir sebagian besar anggota keluarga, kerabat dan tetangga untuk saling peduli.

Tradisi pondok santri (pesantren) tempat siswa memperdalam ilmu agama sekaligus mendapatkan ilmu pengetahuan lainnya menjadi basis nyata "keluarga" dalam konteks diluar rumah yang dibangun dengan sentuhan antar pribadi sehingga terdapat ikatan batin yang kuat antara satu dengan lainnya untuk menggantikan peran keluarga yang sebenarnya, karena mereka harus meninggalkan rumah dan keluarga guna menempuh ilmu.

Hal lain yang dapat diamati tradisi hajatan dan kenduri yang selalu antusias dihadiri kerabat, saudara, tetangga untuk ikut hadir. Demikian pula saat terjadi musibah dan kematian keluarga, kehadiran saudara, kerabat dan tetangga menjadi hal yang dijunjung tinggi dalam interaksi sosial masyarakat kita.

Dengan mengamati seluruh sarana komunikasi sosial antar keluarga dan internal keluarga yang berada di alam nyata (bukan dunia maya) tidak ada alasan kita untuk menjadi kesepian, tercampak, atau merasakan kesendirian. Sebagai mahluk sosial, pastilah setiap orang membutuhkan kehadiran orang lain agar dapat hidup secara normal. Orang lain yang terdekat tentu saja adalah keluarganya, dan selanjutnya dapat saja kerabat, tetangga, teman kerja, teman sekolah dan siapapun selama dapat mengerti dan memahami diri kita seutuhnya tentu akan akhirnya akan menjadi seperti keluarga bagi kita.

Coba renungkan bukankah "Istri" atau "Suami" kita pada mulanya bukanlah bagian dari keluarga bahkan sudah seharusnya bukan berasal dari sedarah sekeluarga untuk mencegah incest (perkawinan sedarah), hingga akhirnya menjadi orang yang paling dekat dengan kita dikarenakan ikatan perkawinan. Mereka telah menjadi anggota keluarga yang paling inti dan paling dekat (intim) dengan kita.
Baca Selengkapnya.....

Jumat, 02 November 2012

Prakata

Bismillah, Alkhamdulilah. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah banyak mengaruniakan kesehatan, umur, dan beragam kenikmatan kehidupan yang tak terkira banyaknya.

Shalawat serta salam kami haturkan bagi junjungan kami Rasulullah Muhammad SAW, sebagai panutan dan tauladan menjalani keyakinan dan keimanan sebagai seorang mukmin dan muslim.

Atas karunia, hidayah, dan barokah-Nya, disela kesibukan dan aktivitas akhirnya terwujud jualah keinginan dari para Sesepuh dan Senior untuk menghadirkan blog Eyang Khasan Kartoredjo sebagai media informasi, komunikasi dan silaturahmi berbasis internet.

Kehadiran Blog ini didedikasikan untuk mengenang pendahulu kami Eyang Khasan Kartoredjo. Sekaligus sebagai wadah silaturahmi untuk keluarga besar rumpun Eyang Khasan Kartoredjo yang berada dimanapun karena terpaut jarak yang jauh dan kesibukan rutinitas dalam pekerjaannya.

Menghadirkan blog ini merupakan hasil amanat pertemuan keluarga besar Eyang Khasan Kartoredjo yang telah dilaksanakan di Bojong Pekalongan, bertempat di rumah Pakdhe Santoso pada tgl 28 Oktober 2012 yang lalu.

Kehadiran blog ini merupakan sarana yang paling rasional untuk berkomunikasi dan berbagi informasi disaat jarak dan kesibukan saling memisahkan antar keluarga dalam satu rumpun. Beragam jepretan foto dan video dokumentasi hasil dari tangan-tangan keluarga sendiri (foto amatir) akan menunjukkan orisinalitas kemauan untuk semakin erat menggenggam tali persaudaraan yang telah terbina. Bukankah hadirnya foto/gambar dapat lebih menghadirkan kenangan tersendiri dibanding ribuan kata-kata.

Silaturahmi diera teknologi digital tidak terbatas lagi harus bertemu langsung. Tatap muka, dan saling berbincang dapat terlaksana dengan sarana elektronik yang sudah banyak tersedia. Karena itu penggunaan sms, phone group, email, dan konferensi jarak jauh entah dengan Google+, YM, Facebook, twitter dalam waktu dekat diharapkan dapat terlaksana.

Selain sebagai sarana komunikasi, informasi dan koordinasi, juga dapat menjadi sarana hiburan karena dapat bertatap muka dari jarak jauh dengan sesama saudara (keluarga).

Tak lupa kami haturkan sembah sungkem dan salam hormat kepada para sesepuh, pinisepuh dari rumpun Eyang Khasan Kartoredjo selaku dewan penasehat yang telah bersusah payah selama beberapa tahun lalu untuk merintis dan mempertahankan tradisi pertemuan keluarga demi tetap melanggenggkan tali persaudaraan, khususnya bagi generasi muda yang belum saling mengenal dapat saling mengenal saudara-saudaranya.

Sumbang pikir, saran, masukan dan kontribusi dari seluruh keluarga besar rumpun Eyang Khasan Kartoredjo sangat kami nantikan demi lengkapnya web blog ini.

Hormat Kami,
Paguyuban Rumpun Eyang Khasan Kartoredjo
Ketua,

Wihartono

Sekretaris,

Eka IP ( EIP )
Baca Selengkapnya.....